Smk Akutansi : Cara Pemeriksaan Uang Kertas Atau Validasi Secara Manual

 Uang palsu yakni uang yang dicetak atau dibuat oleh perseorangan maupun perkumpulan Sek Smk Akutansi : Cara Investigasi Uang Kertas Atau Validasi Secara Manual

Uang palsu yakni uang yang dicetak atau dibuat oleh perseorangan maupun perkumpulan/sindikat tertentu dengan tujuan uang palsu hasil cetakannya mampu berlaku sesuai nilainya dengan sebagaimana mestinya. guna mendeteksi, mengidentifikasi dan melihat perbedaan antara uang asli dengan uang palsu alias upal diharapkan teknik analisis yang cukup sederhana dan mampu dilakukan siapa saja dengan mudah.

Langkah tersebut yakni dengan cara 3D yakni.

  1. Dilihat. Lihatlah uang yang anda miliki, apakah warnanya pudar, kusam, pucat, luntur, patah-patah, atau duduk perkara lainnya. Pastikan uang yang anda periksa tadi memiliki warna, corak dan gambar yang baik serta memiliki tanda-tanda uang asli mirip tanda air yang menggambarkan pahlawan-pahlawan nasional, materi kertas serta benang tali pengaman yang berada di dalam uang tersebut. Uang-uang pecahan besar biasanya memiliki tanda keaslian lain mirip corak gambar dengan warna yang mencolok dan sulit ditiru penjahat.
  2. Diraba. Usaplah uang tersebut apakah uang itu terasa kasar atau lembut. uang yang asli biasanya agak kaku dan tebal materi kertasnya. Disamping itu pada angka atau gambar uang biasanya sengaja dicetak agak menonjol dan akan terasa kalau diusap-usap, rabalah uang Anda apakah sudah asli atau belum.
  3. Diterawang. Langkah yang terakhir yakni menerawangkannya ke sumber cahaya kuat mirip matahari dan lampu. Setelah diterawang lihatlah penggalan tali pengaman dan tanda mata air apakah dalam kondisi baik atau tidak.

Perbedaan Uang Palsu dengan Uang Asli

Ada pembeda yang mencolok antara kertas uang (KU) Peruri asi dan Upal. KU asli terbuat dari materi baku cukup kaku dan kuat. Sementara, KU yang kini beredar di pasar gelap cendrung terasa lebih lemas dan simpel lusuh. KU yang asli terasa lebih liat, sehingga kalau direnggangkan atau ditarik-tarik menggunakan kedua tangan diantara kedua ujungnya tidak simpel sobek. Malah akan mengakibatkan bunyi "bek... bek... bek... " dan tidak putus.

Sementara kertas K-2 dan K-5 yang menjadi materi cetakan upal pasti akan putus kalau Anda renggangkan sekuat Anda merenggangkan uang asli. Apabila kita lipat atau sentil atau dikibas-kibaskan, kertas uang asli akan terdengar bunyi lebih nyaring ketimbang kertas upal dan warna kertas asli lebih krem, ketimbang warna kertas upal keputih-putihan.

Benang Pengaman

Benang pengaman yakni benang plastik (foil) yang melintang vertikal. JIka uang asli, foil itu mampu dicungkil hingga mampu keluar, dan tidak mampu dihapus dengan penghapus karet, karena yakni foil tersebut ditanam kedalam uang, kebanyakan upal tak dilengkapi dengan benang pengaman, jikapun ada, tak akan sesempurna uang asli, karena yakni pembuatannya dengan cara mencetak, menggaris dengan pena, melipat-lipatkan kertas, atau menyelipkan tali/foil sehingga mampu dihapus.

Tanda Air (water mark)

Tanda air yakni gambar seorang satria nasional yang tertanam dalam kertas. Gambar itu sering disebut "unyil" - yang merupakan penggalan kertas yang memiliki tebal-tipis sesuai potret asli. Tanda air dalam uang asli, dari luar tampak bertekstur. Jika kita melapiskan kertas HVS diatasnya, lalu kita arsip dengan pensil, gambar tersebut akan muncul dengan arsiran. Inilah yang sulit disamakan dengan upal, apalagi hasil cetakan offset biasa.

Cara sederhana ini sangat efektif menghindari upal, terutama bagi orang awam yang tidak memiliki alat pendeteksi. Penampakan tanda air asli, gambar akan berada di dalam kertas dan akan sedikit terasa menonjol kalau diraba. Tak begitu dengan upal yang dibuat secara dicetak, gambar tampak diluar kertas, tidak menyatu sebagaimana yang asli.

Cetak Intaglio

Intaglio yakni teknik cetak embos (timbul), dengan memasukkan jenis tinta khusus dan dengan menggunakan cukilan-cukilan. Inilah hasil cetak yang tidak mampu dipalsukan karena teknologi mesin cetaknya yang amat mahal. Ini mengakibatkan permukaan uang kertas asli tidak rata, ada semacam gelembung yang mampu diraba. Efek cetak ini mampu dilihat pada gambar satria ataupun gambar lainnya serta nomor seri, yang sedikit menonjol kepermukaan bila diraba.

Nomor Seri

Paling simpel untuk mendeteksi nomor seri yakni dengan penyinaran ultraviolet. Bila uang itu asli, pada uang kertas Rp 50.000 warna nomor seri akan berubah menjadi kehijau-hijauan, uang Rp 10.000 dan Rp 20.000 berubah menjadi kekuning-kuningan. Sementara upal tidak akan menerima perubahan apa-apa.

Microletter

Mocroletter terdapat pada safety line dan water mark. Dalam safety line, bila kita menggunakan kaca pembesar (loupe) akan tampak tabrakan pena "Indonesia" dan "Bank Indonesia". Sementara dalam water mark akan tampak mocroletter bertuliskan "Bank Indonesia".

Invisible Print

Bagian ini yakni cetakan yang tidak kasat mata alias tersembunyi. Biasanya dikenakan dengan istilah tinta siluman. Pada pecahan uang Rp 50.000 akan muncul disudut kanan atas angkan 50.000 bila kita sinari dengan ultraviolet, pada upal angka itu tidak akan muncul, kalaupun ada warnanya memendar, tidak terang atau warnanya berubah.

Selain itu masih ada bagian-bagian uang lainnya yang mampu kita identifikasi sebagai asli atau palsu dengan menggunakan kaca pembesar, misalnya, akan tertangkap basah sifat gambar, garis dan teksnya.

Related Posts

Post a Comment