Pengertian Gempa Bumi, Penyebab dan Jenis – jenis Gempa Bumi |
Gempa bumi sanggup terjadi lantaran beberapa macam hal menyerupai gunung meletus, pergeseran lempengan tektonik, longsor, atau pun lantaran penggunaan banyak sekali macam benda yang sanggup menimbulkan ledakan.
Semakin besar skala atau pun ukuran penyebab gempa bumi, maka semakin besar pula goncangan gempa bumi yang sanggup ditimbulkannya. Dan semakin besar goncangan yang terjadi, maka semakin besar pula tingkat kerusakan infrastruktur yang mungkin ditimbulkannya.
Definisi dan Pengertian Gempa Bumi
Istilah gempa bumi intinya berasal dari dua kata yaitu kata gempa yang artinya guncangan atau pun getaran, dan kata Bumi yang merupakan nama planet yang kita tinggali. Jika diartikan dari pembentuk frasa katanya, maka gempa bumi merupakan guncangan tidak masuk akal yang terjadi di muka bumi lantaran banyak sekali macam hal tertentu.Jika diartikan secara lengkap, maka pengertian gempa bumi yakni goncangan atau pun getaran yang terjadi sebagai dampak adanya pergeseran atau pun pergerakan lapisan kerikil bumi yang ada di dasar atau pun di belahan bawah permukaan bumi.
Pengertian Gempa Bumi Menurut Para Ahli
1. HowelMeurut Howel dalam Mulyo (2004) yang mendefinisikan bahwa pengertian gempa bumi yakni getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang bersifat tidak infinit dan kemudian menyebar ke segala arah. Kulit bumi bergetar secara kontinyu walaupun relatif sangat kecil. Getaran tersebut tidak dikatakan gempa bumi lantaran mempunyai sifat getaran yang terus menerus. Jadi, gempa bumi harus mempunyai waktu awal dan waktu simpulan yang jelas.
2. Bayong
Menurut Bayong (2006: 12) gempa bumi yakni gerakan atau getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen. Tenaga endogen yakni tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebabkan oleh perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat yang membentuk permukaan bumi menajdi tidak rata. Mungkin saja di suatu tempat dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akhir tenaga endogen ini bermetamorfosis gunung, bukit atau pegunungan. Pada belahan lain permukaan bumi turun menjadikan adanya suatu forum ataupun jurang. Secara umum tenaga endogen tersebut dibagi kedalam tiga jenis yakni vulkanisme, tektonisme, dan seisme atau gempa. Vulkanisme dibagi lagi menjadi plutonisme dan vulkan.
Sifat-Sifat Gempa Bumi
Selain itu, gempa bumi juga mempunyai sifat-sifat. Sifat-sifat gempa bumi yakni sebagai berikut...- Global. Secara geografis, distribusinya terstruktur terdapat daerh gempa bumi atau dengan gempa bumi yang besar.
- Melepaskan energi yang juga sangat besar. Pelepasan energi sanggup terjadi di dataran maupun juga di lautan, pelepasan energi yang terjadi di lautan sanggup mengakibatkan tsunami.
- Datang secara berkelompok baik terhadap waktu maupun juga dengan ruang.
- Kedalaman focus gempa bermacam-macam hingga 700 km.
- Distribusi frekuensi gempa merupakan fungsi dari kedalam focus namun tidak seragam terhadap kedalaman maupun juga geologis.
Jenis – jenis Gempa Bumi
Jika dilihat dari penyebabnya, gempa bumi sanggup digolongkan menjadi empat jenis gempa bumi, yaitu :Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api)
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi sebagai dampak terjadinya letusan gunung berapi. Gempa bumi vulkanik biasanya terjadi sesaat sebelum larva gunung berapi keluar dari dalam perut bumi. Jenis gempa bumi vulkanik merupakan salah satu jenis gempa yang sanggup diprediksi.
Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang terjadi sebagai dampak terjadinya pergeseran lempengan tektonik secara tiba – tiba. Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang paling dahsyat dan tidak sanggup diprediksi kedatangannya / waktu terjadinya.
Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi sebagai dampak terjadinya longsor / runtuhnya tempat kapur yang ada di sekitar wilayah pertambangan. Sama menyerupai gempa bumi tektonik, gempa bumi runtuhan biasanya tidak sanggup diprediksi waktu terjadinya. Akan tetapi tingkat goncangan yang ditimbulkan dari gempa bumi cenderung jauh lebih kecil dibandingkan dengan dua gempa bumi yang sebelumnya.
Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang terjadi lantaran ulah insan baik yang disengaja atau pun yang tidak disengaja. Gempa bumi buatan sanggup terjadi lantaran penggunaan dinamit, bom, atau pun banyak sekali macam alat peledak lainnya. Tidak hanya itu, gempa bumi buatan juga sanggup terjadi tanpa disengaja yaitu ketika ada ledakan dahsyat yang terjadi lantaran kecelakaan.
Berdasarkan Kedalaman
Gempa bumi dalamGempa bumi dalam yakni gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah yakni gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal yakni gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
Gelombang PrimerGelombang primer (gelombang lungituudinal) yakni gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) yakni gelombang atau getaran yang merambat, menyerupai gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak sanggup merambat melalui lapisan cair.
Penyebab terjadinya gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin usang tekanan itu kian membesar dan akibatnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak sanggup ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada dikala itulah gempa Bumi akan terjadi.Pergeseran lempeng bumi sanggup mengakibatkan gempa bumi lantaran dalam insiden tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga sanggup mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan dikala dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng gres di antara keduanya. Lempeng gres yang terbentuk mempunyai berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang gres terbentuk tersebut akan mendapat tekanan yang besar dari dua lempeng usang sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir yakni gerak lempeng yang saling mendekat juga sanggup mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akhir gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi lantaran materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga sanggup terjadi lantaran pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi menyerupai itu sanggup menjadi tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi lantaran menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, menyerupai Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga sanggup terjadi lantaran injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga sanggup terjadi dari peledakan materi peledak. Hal ini sanggup menciptakan para ilmuwan memonitor tes belakang layar senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh insan menyerupai ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Sejarah gempa bumi besar pada era ke-20 dan 21
- 6 April 2016. Gempa bumi di Garut, Jawa Barat, berkekuatan 6,1 skala Richter.
- 2 Maret 2016. Gempa bumi di Mentawai, berkekuatan 7,8 skala Richter. Pusat gempa berada 682 km barat daya kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 km.[2] Gempa ini berpotensi Tsunami dari Aceh hingga Lampung.[3]
- 2 Juli 2013. Gempa Bumi Sumatra 2013 di sepanjang NAD berskala 6.2 SR
- 11 April 2012. Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi hingga Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa hingga India.
- 11 Maret 2011. Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang
- 26 Oktober 2010. Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
- 16 Juni 2010. Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.
- 7 April 2010. Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera belahan Utara lainnya berpusat 60 km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
- 27 Februari 2010. Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
- 12 Januari 2010. Gempa bumi Haiti dengan episenter erat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, asumsi korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
- 30 September 2009. Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
- 2 September 2009. Gempa tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya lantaran terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
- 3 Januari 2009. Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
- 12 Mei 2008. Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal.
- 12 September 2007. Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
- 9 Agustus 2007. Gempa Bumi 7,5 Skala Richter
- 6 Maret 2007. Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [4].
- 27 Mei 2006. Gempa bumi tektonik besar lengan berkuasa yang mengguncang Daerah spesial Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survei melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
- 8 Oktober 2005. Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
- 26 Desember 2004. Gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
- 26 Januari 2004. Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa.
- 26 Desember 2003. Gempa bumi besar lengan berkuasa di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan mengakibatkan lebih dari 41.000 orang tewas.
- 21 Mei 2002, di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan mengakibatkan lebih dari 1.000 orang tewas.
- 26 Januari 2001, India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang menyampaikan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
- 21 September 1999, Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, mengakibatkan 2.400 korban tewas.
- 17 Agustus 1999, barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
- 25 Januari 1999, barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
- 30 Mei 1998, di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter mengakibatkan sekitar 5.000 orang tewas.
- 17 Januari 1995, di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
- 30 September 1993, di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
- 12 Desember 1992, di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
- 21 Juni 1990, di barat bahari Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
- 7 Desember 1988, barat bahari Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan mengakibatkan 25.000 kematian.
- 19 September 1985, di Meksiko Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
- 16 September 1978, di timur bahari Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan mengakibatkan 25.000 kematian.
- 4 Maret 1977, Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, di antaranya seorang pemain drama Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).
- 28 Juli 1976, Tangshan, Tiongkok, berukuran 7,8 pada skala Richter dan mengakibatkan 240.000 orang terbunuh.
- 4 Februari 1976, di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan mengakibatkan 22.778 terbunuh.
- 29 Februari 1960, di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, mengakibatkan kira-kira 12.000 maut dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
- 26 Desember 1939, wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan mengakibatkan 33.000 orang tewas.
- 24 Januari 1939, di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
- 31 Mei 1935, di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
- 1 September 1923, di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Para hebat beropini bahwa terdapat lantaran timbulnya gempa bumi yakni
- Runtuhan lubang-lubang interior bumi. Misalnya gua atau tambang batuan atua mineral dalam bumi yang mengakibatkan getaran di atas permukaannya, akan tetapi getaran tersebut tidaklah terlalu besar dan terjadi hanya di setempat saja atau terjadi secara lokal.
- Tabrakan (Impack). Tabrakan benda langit atau sering juga disebut dengan meteori yang mengakibatkan getaran, hanya saja getarannya tidak hingga terekam oleh suatu alat pencatat getaran gempa bumi dan juga sangat jarang terjadi.
- Letusan atau ledakan gunung api. Aktivitas gunung api sanggup menimbulkan gempa yang disebut dengan gunung api vulkanik. Penyebabnya adanya persentuhan antara magma dengan dinding gunung api dan juga tekanan gas yang meletus dengan kuat, atau terjadi suatu perpindahan magna secara tiba-tia dari dapur magma.
- Kegiatan Tektonik. Gempa yang mempunyai dampak besar yang berasal dari aktivitas tektonik. Gempa yang bekerjasama dengan aktivitas gaya tektonik berlangsung dalam gunung, terjadi patahan dan tarikan ataupun tekanan dari pergerakan lempeng batuan penyusun kerak bumi.
Dampak Gempa Bumi
Adapun yang disebabkan oleh gempa bumi, bukanlah suatu perkara bisu ketika terjadi sebuah dampak gempa bumi. Indonesia yang sering dilanda fenomen demikian, tidaklah sedikit anggaran dan banyak sekali akhir atau dampak yang diterima oleh Indonesia akhir terjadinya proses gempa bumi. Akibat gempa bumi atau dampak gempa bumi tersebut dibagi kedalam dua macam dampak gempa bumi yakni sebagai berikut:
Dampak fisik :
- Bangunan banyak yang hancur atau roboh.
- Tanah longor akhir goncangan.
- Jatuhnya korban jiwa.
- permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.
- Banjir lantaran rusaknya tanggul.
- Gempa dasar bahari sanggup mengakibatkan tsunami.
- Dan sebagainya.
Dampak sosial:
- Menimbulkan kemiskinan.
- Kelaparan.
- Menimbulkan penyakit.
- Bila pada sekala yang besar ( sanggup menimbulkan tsunami yang besar), sanggup melumpuhkan politik, system ekonomi dan lain-lain.
- Dan sebagainya.
Cara Mengatasi Dampak Gempa Bumi
Berbagai fenomena gempa bumi yang terjadi di negara Indonesia, merupakan sumber pengalaman dalam mempelajari hal-hal yang harus diperhatikan ketika terjadi gempa bumi. Ada beberapa tips dan trik mengatasi dampak gempa bumi semoga sanggup menyelamatkan diri kita, keluarga dan teman-teman. Cara mengatasi dampak gempa bumi yakni sebagai berikut...
Sebelum Terjadinya Gempa Bumi
- Mengetahui apa yang dikatakan gempa bumi
- Memastikan bahwa struktur dan letak dari rumah anda sanggup terhindar dari ancaman yang disebabkan oleh gempabumi (longsor, liquefaction dan lain-lain).
- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan anda semoga terhindar ancaman gempa bumi
- Mengenali lingkungan dari tempat anda bekerja dan tinggal.
- Memperhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, ketika terjadi suatu gempa bumi, yang telah tempat paling kondusif untuk berlindung.
- Belajar melaksanakan P3K
- Belajar memakai pemadam kebakaran.
- Mencatat nomor telepon penting ketika terjadi gempa bumi
- Persiapan rutin pada tempat anda tinggal dan bekerja
- Menyimpan materi yang gampang terbakar di tempat yang tidak gampang pecah semoga sanggup terhindar dari kebakaran.
- Memastikan air,gas dan juga listrik sedang tidak digunakan.
- Penyebab yang paling besar yakni atur benda berat pada belahan bawah, cek kestabilan benda dikala jatuh
- Menyiapkan kotak p3k, senter, radio dan makanan pemanis serta air.
- Membuat bangunan yang tahan gempa
- Jangan panik
- Mengamati tanda-tanda gempa
Saat Terjadi Gempa
- Lindungi kepla dan tubuh dari reruntuhan bangunan
- Mencari tempat paling aman
- Berlari keluar ketika masih bisa.
- Ketika diluar bangunan hindari gedung, tiang listrik dan pohon dll. Kemudian perhatikan tempat anda berpijak dan hindari retakan tanah.
- Jika mengendari mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Kemudian perhatikan tempat berpijak. Hindari berada di erat pantai. Hindari tempat pegunungan yang mungkin sanggup terjadi longsor.
Setelah Gempa Bumi
Jika berada dalam bangunan segera keluar. Jangan gunakan lif. Periksa ada yang terluka. Telpon atau minta pertolongan. Periksa lingkungan sekitar, terjadi kebakarna, kebocoran gas, arus pendek, ajaran dan pipa air.
Akibat Gempa Bumi
- Bangunan roboh
- Kebakaran
- Jatuhnya korban jiwa
- Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus
- Tanah longsor akhir guncangan
- Banjir akhir rusaknya tanggul
- Gempa di dasar bahari yang mengakibatkan tsunami
Cara Menghadapi Gempa Bumi
Bila berada di dalam rumah:
- Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
- Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
- Jauhi rak buku, lemari dan beling jendela.
- Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
Bila berada di luar ruangan:
- Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, sentra listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
- Usahakan sanggup mencapai tempat yang terbuka.
- Jauhi rak-rak dan beling jendela.
Bila berada di dalam ruangan umum:
- Jangan panik dan jangan berlari keluar lantaran kemungkinan dipenuhi orang.
- Jauhi benda-benda yang gampang tergelincir menyerupai rak, lemari, beling jendela dan sebagainya.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
- Segera hentikan di tempat yang terbuka.
- Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di sentra perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
- Jangan mengakibatkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
- Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
Bila sedang berada di dalam lift:
- Jangan memakai lift dikala terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik memakai tangga darurat.
- Jika anda mencicipi getaran gempabumi dikala berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
- Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
- Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan memakai interphone kalau tersedia.
Bila sedang berada di dalam kereta api:
- Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta tidak boleh secara mendadak
- Bersikap tenanglah mengikuti klarifikasi dari petugas kereta
- Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
- Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah eksklusif ke tempat aman.
- Di pesisir pantai, bahayanya tiba dari tsunami. Jika Anda mencicipi getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
- Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan tiba ke tempat insiden maka bersiaplah memperlihatkan proteksi pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
- Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan kalau kebakaran meluas akhir gempa bumi. Pada prinsipnya, penyelamatan dilakukan dengan berjalan kaki di bawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. * * * Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
- Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap damai dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda sanggup memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak lantaran informasi yang tidak jelas.
Pencarian yang paling banyak dicari
- penyebab gempa bumi
- gempa bumi hari ini
- gempa bumi terkini
- bmkg gempa bumi hari ini
- gempa bumi hari ini 2017
- gempa bumi di indonesia
- gempa bumi barusan
- gempa bumi malam ini
Post a Comment
Post a Comment