Pengertian Linux, Sejarah Linux, Hak Cipta Dagang Dan Pola Distribusi Linux

Linux merupakan salah satu sistem operasi komputer yang cukup banyak digunakan di seluruh dunia. Meskipun tidak sepopuler Windows buatan Microsoft atau pun Mac OS buatan Apple, akan tetapi keberadaan linux di dunia sistem operasi komputer juga cukup diperhitungkan. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan-perusahaan teknologi ternama di dunia (seperti IBM, HP, Dell, Red Hat, Sun Microsystems, dll) yang menjadikan linux sebagai sistem operasi untuk perangkat komputer mereka.

Linux merupakan salah satu sistem operasi komputer yang cukup banyak digunakan di seluruh  Pengertian Linux, Sejarah Linux, Hak Cipta Dagang dan Contoh Distribusi Linux
Pengertian Linux, Sejarah Linux, Hak Cipta Dagang dan Contoh Distribusi Linux

Hingga ketika ini, sistem operasi linux masih belum banyak digunakan oleh masyarakat awam. Kebanyakan pengguna sistem operasi linux hingga ketika ini ialah para penggila perangkat komputer yang memang sudah mengetahui kelebihan-kelebihan linux dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Karena tergolong cukup jarang digunakan, istilah atau pun merk Linux  pun menjadi sedikit kurang dikenal.

Nah, bagi Anda yang belum mengenal linux sama sekali, berikut merupakan sedikit informasi mengenai pengertian Linux yang telah kami rangkum dari beberapa sumber :

Definisi dan Pengertian Linux

Pengertian Linux ialah sistem operasi komputer bertipe Unix yang dikembangkan oleh para pecinta komputer di seluruh dunia. Linux merupakan sebuah sistem operasi berbasis open source yang bebas digunakan, dikembangkan, dan didistribusikan oleh siapa saja.

Linux pertama kali dikenalkan oleh Linus Torvalds pada Tahun 1991. Pada waktu itu, sistem operasi Linux memanfaatkan sistem operasi GNU buatan Richard Stallman yang sudah dikembangkan oleh Linus Torvalds. Sejak pertama kali dikenalkan hingga ketika ini (Tahun 2015), Linux telah dikenal sebagai salah satu sistem operasi server terbaik yang pernah ada di dunia. Pengembangan Linux sebagai sistem operasi server bahkan didukung oleh perusahaan-perusahaan besar yang ada di dunia teknologi mirip Dell, IBM, Red Hat, dll.

Beberapa Distro Linux yang Banyak Digunakan Pengguna Komputer di Dunia

Ubuntu
Ubuntu merupakan distro linux kedua yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Antar muka yang user friendly disertai dengan santunan fitur yang tidak mengecewakan lengkap menciptakan para pengguna komputer awam menjadi lebih gampang dalam mengoperasikan sistem operasi Linux yang satu ini. Bahkan, ketika ini linux ubuntu telah dikembangkan menjadi beberapa sistem operasi turunan lainnya mirip Kubundu, Edubuntu, Xubuntu, Sabily, dll.

Debian
Debian merupakan distro Linux yang lebih mengutamakan tingkat kestabilan dan keamanan. Sejak pertama kali dirilis pada Tahun 1993, sistem operasi debian telah digunakan di hampir seluruh jenis perangkat komputer dari mulai komputer desktop hingga ke komputer mobile. Hingga ketika ini (Tahun 2015), Debian masih merupakan distro linux yang paling banyak digunakan di seluruh dunia mengungguli sistem operasi Linux lainnya mirip Ububntu, Fedora, Mint, dll.

Sejarah

Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya sanggup digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.

Logo

Logo Linux (Tux) dimulai ketika Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di patok oleh seekor Pinguin dan demam selama berhari-hari. Ia berpikir bahwa abjad pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.

Proyek GNU

Proyek GNU yang mulai pada 1984 mempunyai tujuan untuk menciptakan sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.[6] Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan berbagi Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan kegiatan yang diharapkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah mirip device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada ketika itu.[7] Linus Torvalds pernah berkata bahwa bila kernel GNU sudah tersedia pada ketika itu (1991), ia tidak akan tetapkan untuk menulis versinya sendiri.[8]

MINIX

MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun sanggup secara gampang didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada ketika itu. Hak cipta dari arahan sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan terkenal yang digunakan secara luas di komputer pribadi.

Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk menciptakan versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia berguru di Universitas Helsinki.[9] Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.

Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".[10] Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang menurut kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat perihal rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.[10]

Sekarang ini Linux telah digunakan di banyak sekali domain, dari sistem benam[11] hingga superkomputer,[12] dan telah mempunyai posisi yang kondusif dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer.[13] Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang berbagi komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.

Pengucapan

Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata Linux:

'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, mirip dalam pUt. Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan lantaran saya menulisnya untuk menggantikan minix di sistemku, karenanya ialah apa adanya... linus' minix menjadi linux.
Torvalds menciptakan sebuah rujukan audio yang berisi bunyi bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia.[14][15] Tetapi, sebuah wawancara dari dokumentasi tahun 2001 Revolution OS mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.[16]

Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].

Desain

Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux mempunyai banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux memakai sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.

Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah penggalan penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang sanggup digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.

Antarmuka pengguna

Linux sanggup dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).

Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer,[17] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling terkenal berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.

GUI yang lain mempunyai X window manager mirip FVWM, Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.

Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya mempunyai CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak mempunyai monitor hanya sanggup dikontrol melalui baris perintah lewat protokol mirip SSH atau telnet.

Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, memakai CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah kegiatan emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.

Pengembangan

Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi bertipe Unix memperlihatkan asal permintaan Linux. Perhatikan walaupun mempunyai konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak mempunyai arahan sumber yang tidak bebas mirip halnya Unix atau Minix.
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi terkenal lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux ialah rujukan terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka menurut prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari penggalan copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, ialah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.

Sistem Linux berkaitan dekat dengan standar-standar POSIX,[18] SUS,[19] ISO dan ANSI. Akan tetapi, gres distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.[20]

Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengizinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.

Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", ialah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux mempunyai perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.

Komunitas

Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor berbagi dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan rujukan yang bagus. Yang lain mempunyai versi komunitas dari versi komersialnya mirip yang Red Hat lakukan dengan Fedora.

Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, santunan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan santunan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang mempunyai ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan lembaga Gentoo. Distribusi Linux mempunyai milis dengan pembagian topik mirip penggunaan atau pengembangan.

Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News ialah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot ialah situs web info yang berafiliasi dengan teknologi yang mempunyai banyak info perihal Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw mempunyai info mendalam perihal kemajuan Linux dan mempunyai banyak artikel yang berafiliasi dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya mempunyai cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.[21][22]

Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, santunan dan bantuan terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual sanggup dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas santunan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan mengatakan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa santunan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain ialah dengan mengatakan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

Pemrograman di Linux

Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk sanggup dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain ialah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.

Kebanyakan distribusi juga mempunyai santunan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap menerima santunan di Linux antara lain ialah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya mirip Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux ialah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung bermacam-macam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah usang tersedia ialah Vim dan Emacs.[23]

Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor berbagi dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan rujukan yang bagus. Yang lain mempunyai versi komunitas dari versi komersialnya mirip yang Red Hat lakukan dengan Fedora.

Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, santunan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan santunan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang mempunyai ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan lembaga Gentoo. Distribusi Linux mempunyai milis dengan pembagian topik mirip penggunaan atau pengembangan.

Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News ialah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot ialah situs web info yang berafiliasi dengan teknologi yang mempunyai banyak info perihal Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw mempunyai info mendalam perihal kemajuan Linux dan mempunyai banyak artikel yang berafiliasi dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya mempunyai cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.[21][22]

Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, santunan dan bantuan terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual sanggup dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas santunan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan mengatakan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa santunan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain ialah dengan mengatakan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

Pemrograman di Linux

Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk sanggup dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain ialah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.

Kebanyakan distribusi juga mempunyai santunan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap menerima santunan di Linux antara lain ialah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya mirip Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux ialah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung bermacam-macam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah usang tersedia ialah Vim dan Emacs.[23]

Penggunaan

Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada santunan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, santunan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.[24]

Linux ialah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, kini kernel Linux telah jalan di bermacam-macam arsitektur komputer antara lain di perangkat hand-held iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon bergerak hingga superkomputer.[25] Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur. Fork kernel ELKS sanggup dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux sanggup dijalankan di atas sistem yang tidak mempunyai sebuah unit manajemen memori.

Komputer meja

Walaupun masih terdapat kekurangan dalam hal porting Linux untuk beberapa perangkat lunak Mac OS X dan Microsoft Windows untuk domain mirip desktop publishing[26] dan audio profesional,[27][28][29] aplikasi yang secara garang sama dengan aplikasi-aplikasi untuk Mac dan Windows tersebut tersedia di Linux.[30]

Kebanyakan distribusi Linux menyediakan sebuah kegiatan untuk melihat daftar ribuan perangkat lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini sanggup diunduh dan diinstal dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak ada seorangpun yang menambahkan virus atau spyware ke program-program tersebut.

Banyak perangkat lunak bebas yang terkenal di Windows mirip Pidgin, Mozilla Firefox, OpenOffice.org dan GIMP. Jumlah perangkat lunak berbayar di Linux juga semakin bertambah[31] mirip Adobe Flash Player, Acrobat Reader, Matlab, Nero Burning ROM, Opera, RealPlayer, dan Skype. Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga perangkat lunak di Linux mirip halnya Windows mirip AutoDesk Maya, Softimage XSI dan Apple Shake. CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar berbasis proyek sumber terbuka Wine yang sanggup menjalankan versi usang dari Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui sanggup dijalankan[32][33]

Hak cipta dan merek dagang

Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak GNU memakai GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus menciptakan arahan sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.”[34] Komponen penting lain dalam sistem Linux diijinkan memakai lisensi selain dari GPL; banyak pustaka memakai GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window System memakai MIT License.

Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi kernel Linux yang ketika ini memakai GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi gres tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen hak digital (Inggris: Digital rights management).[35][36]

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan memakai algoritme model biaya konstruktif (Inggris:Constructive Cost Model), penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut, bila semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.[37]

Sebagian besar arahan (71%) ditulis dengan memakai bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat mirip C++, Assembly, Perl, Python, Fortran, dan banyak sekali bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh arahan dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.[37]

Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0.[38] Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang diharapkan sebesar 5,4 miliar euro bila dikembangkan sebagai perangkat linak tertutup.

Di Amerika Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan sesudah ada suatu insiden di mana seorang pemalsu berjulukan William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor Linux dan megklaim trademark Linux ialah hakmiliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong biar trademark yang orisinil diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux kini dibawah pengawasan Linux Mark Institute.


Distribusi Linux

Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibentuk oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan kegiatan sistem dan kegiatan aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu kegiatan yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).

Inti di setiap distribusi Linux ialah kernel, koleksi kegiatan dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas mirip pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut sanggup dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa rujukan ialah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.

Contoh-contoh distribusi Linux :

  1. Ubuntu dan derivatifnya : Sabily (Ubuntu Muslim Edition), Kubuntu, Xubuntu, Edubuntu, GoBuntu, Gnewsense, ubuntuCE
  2. OpenSUSE
  3. Fedora
  4. BackTrack
  5. Mandriva
  6. Slackware
  7. Debian
  8. PCLinuxOS
  9. Knoppix
  10. Xandros
  11. Sabayon
  12. CentOS
  13. Red Hat
  14. ClearOS
  15. Chrome OS
  16. Gentoo Linux

Aplikasi sistem operasi Linux

Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melaksanakan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah menciptakan pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, mirip mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai terkenal dalam pasaran komputer desktop.

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, abreviasi dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.

Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan mirip simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara berkembang.

Dengan lingkungan desktop mirip KDE dan GNOME, Linux mengatakan antarmuka pengguna yang lebih ibarat Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks mirip Unix. Oleh lantaran itu, lebih banyak kegiatan grafik sanggup ditemui pada Linux yang mengatakan banyak sekali fungsi yang ada pada utilitas komersial.

Pasar serta kemudahan pemakaian

Saat ini, linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih gampang digunakan (user-friendly), dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan banyak sekali macam aplikasi yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya sebatas baris perintah Unix. Namun kesan ini telah mengakibatkan banyak kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka beropini bahwa Linux dan proyek kegiatan bebas masih belum mencapai faktor "kemudahanan dalam pemakaian" yang memuaskan. Persoalan perihal kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 ialah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar Komputer pribadi.

Bagi mereka yang terbiasa memakai Windows atau Macintosh, Linux mungkin terasa lebih sukar, hal ini disebabkan lantaran perbedaan dalam melaksanakan banyak sekali kerja komputer. Dan lagi, pengguna perlu mengganti kegiatan yang sering mereka gunakan dengan kegiatan lain sebagai pengganti bila kegiatan tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang agak terbatas, contohnya permainan komputer). Faktor lain ialah sifat keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi mereka yang biasa mereka pergunakan (banyak pengguna masih memakai Windows). Selain itu, kebanyakan komputer gres telah dilengkapi dengan sistem operasi Windows siap pakai (preinstalled). Faktor-faktor ini mengakibatkan perkembangan Linux yang agak lambat.

Walau bagaimanapun, kelebihan Linux mirip biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah meningkatkan penggunaan yang luas di kalangan korporasi dan perkantoran. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas sanggup dikurangi lantaran hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta manajemen dan konfigurasi komputer (administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.

Terdapat banyak sekali kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset lembaga perihal ke'mudahan'an program, serta servis web) telah menciptakan kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan memakai komputer meja ialah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang didanai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.

Linux juga sering dikritik lantaran jadwal penembangannya yang tidak sanggup diduga. Secara langsung, mengakibatkan minat penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Disamping itu, ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan membingungkan konsumer, dan vendor program.

Instalasi
Proses instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini kini sudah menjadi lebih mudah. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pabrikan komputer pribadi besar, komputer terpasang (built up) dengan distribusi Linux siap pakai ketika ini banyak tersedia. Selain itu, terdapat juga distribusi Linux yang sanggup dijalankan (boot) secara pribadi dari cakram optik (CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (hard disk); hal ini dikenal dengan istilah Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live CD ialah Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/Ubuntu dan Gentoo. Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya. ISO image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut biasanya sanggup diunduh dari Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya sanggup digunakan sebagai CD yang siap untuk proses boot. Bahkan ISO image untuk beberapa distro sanggup pribadi di jalankan tanpa perlu aben kedalam CD/DVD.

Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa suite, yaitu di mana penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar, mirip pemutar MP3, Office Suite, dan pengolah gambar.

Konfigurasi
Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di direktori /etc. Pada perkembangan selanjutnya, utilitas mirip Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati demikian, baris perintah (command line) tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.

Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan melalui peer(dalam konteks ini maksudnya kelompok pengguna linux/KPLI) - pengguna Linux lain di dalam lembaga internet, IRC, newsgroup dan mailing list. Kelompok Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini tergabung dalam KPLI kawasan mirip KPLI Jakarta, KPLI Bandung, KPLI NTB, KPLI Palu dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi, penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.

Dukungan resmi Linux di Indonesia sanggup diperoleh di Linux User Group (LUG) Indonesia atau http://linux.or.id atau http://www.infolinux.or.id

Dukungan komersial bagi distribusi Linux secara umum memakai model bisnis dengan menyediakan santunan teknis. Dukungan pihak ketiga juga sudah tersedia.

Skala perjuangan pembangunan Linux

Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta baris arahan sumber (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menerangkan bahwa distribusi ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietary konvensional. Dan akan menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.

Mayoritas dari arahan (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.

Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.

Kernel Linux mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total arahan yang digunakan dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini menerangkan bahwa lebih banyak didominasi dari distribusi Linux terdiri dari arahan yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.

"GNU/Linux"

! Informasi lebih lanjut: Kontroversi Penamaan GNU/Linux
GNU ialah singkatan dari GNU's Not Unix. Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan ibarat sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon biar kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek Debian lebih cenderung memakai nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih gampang memakai istilah "Linux".

Tindakan Undang-undang (Litigasi)

Pada Maret 2003 Grup SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan somasi terhadap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebagian besar materi intelektual milik SCOG (kode sumber) ke dalam kernel Linux, padahal ini merupakan pelanggaran terhadap lisensi IBM untuk memakai UNIX. Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh Kelompok SCO. Tambahan lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi bahaya perihal penggunaan Linux tanpa lisensi dari kelompok SCO akan mendapatkan tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa bahwa mereka akan menggugat pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh Kelompok SCO terhadap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain somasi balik oleh Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.



Pencarian yang paling banyak dicari'

  • contoh linux
  • pengertian linux dan ubuntu
  • pengertian linux kuliax
  • sejarah linux dan perkembangannya
  • pengertian linux debian
  • contoh sistem operasi linux
  • sejarah singkat linux
  • macam macam linux

Related Posts

Post a Comment