Pengertian Obligasi, Jenis-Jenis Obligasi Dan Proses Obligasi Secara Lengkap

Pengertian Obligasi – Istilah obligasi memang tergolong sangat jarang dipakai dalam pembicaraan sehari-hari, sehingga kebanyakan orang awam niscaya tidak mengetahui apa itu arti kata obligasi. Obligasi biasanya hanya dipahami oleh orang-orang yang bergerak di pasar keuangan atau pun pasar modal.

 Istilah obligasi memang tergolong sangat jarang dipakai dalam pembicaraan sehari Pengertian Obligasi, Jenis-jenis Obligasi dan Proses Obligasi Secara Lengkap
Pengertian Obligasi, Jenis-jenis Obligasi dan Proses Obligasi Secara Lengkap

Lantas apa sih sebetulnya obligasi itu?


Definisi dan Pengertian Obligasi

Obligasi merupakan salah satu jenis surat berharga yang sanggup menawarkan laba kepada para pemegangnya. Obligasi biasanya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pemanis modal dari pihak luar perusahaan (pihak eksternal).

Jika diartikan secara lengkap, maka pengertian obligasi yaitu surat tanda bukti hutang yang dikeluarkan oleh forum perusahaan yang kekurangan modal. Surat ini nantinya akan diberikan kepada para pemberi hutang sebagai tanda bukti pemberian hutang sekaligus sebagai media untuk mengklaim balas jasa pemberian hutang yang diberikannya (Sebagai informasi, penerbit obligasi biasanya menawarkan balas jasa kepada pemegang obligasi dengan sistem bunga yang ditetapkan di dikala penerbitan obligasi).

Jenis-jenis Obligasi yang Ada di Pasar Modal

Obligasi Terdaftar dan Obligasi Atas Unjuk
Obligasi terdaftar – merupakan obligasi yang diterbitkan dengan memakai nama pemiliknya atau pun nama pemegangnya.

Obligasi atas unjuk – merupakan obligasi obligasi yang nama pemiliknya tidak dicantumkan, sehingga sanggup diperjualbelikan atau pun ditransfer kepada orang lain tanpa memerlukan acara pelantikan / dokumentasi apapun.

Obligasi Berjangka, Obligasi Serial dan Obligasi Dapat Ditebus
Obligasi berjangka – merupakan obligasi obligasi yang jangka waktu berlakunya ditetapkan dalam satu waktu tertentu (tidak berangsur).

Obligasi serial – merupakan obligasi yang tanggal jatuh temponya ditetapkan secara serial atau pun berangsur.

Obligasi sanggup ditebus – merupakan obligasi yang sanggup ditebus oleh penerbitnya kapan pun penerbitnya ingin menebusnya, selama dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo.

Obligasi Dijamin dan Obligasi Tidak Dijamin
Obligasi dijamin – merupakan obligasi yang diberi jaminan berupa aset perusahaan. Pemberian jaminan ini dimaksudkan untuk menjamin pengembalian uang pemegang obligasi ketika sewaktu-waktu perusahaan mengalami colaps / gulung tikar. Salah satu contoh jenis obligasi ini yaitu obligasi trust, yaitu surat obligasi yang dijamin dengan memakai saham milik perusahaan lain.

Obligasi tidak dijamin – merupakan obligasi yang tidak diberi jaminan apa pun sama sekali. Jika dibandingkan dengan model obligasi dijamin, model obligasi ini cenderung jauh lebih beresiko untuk para pemegangnya. Meskipun begitu, kalau dibandingkan dengan model obligasi dijamin, tingkat pengembalian atau pun tingkat suku bunga obligasi tidak dijamin biasanya jauh lebih tinggi.

Obligasi Konvertibel
Obligasi konvertibel yaitu obligasi yang sanggup dikonversi atau pun digantikan dengan surat berharga lainnya sesudah surat obligasi ini diterbitkan. Dalam praktiknya, surat obligasi konvertibel biasanya (mayoritas) dikonversi menjadi saham.

Penerbit obligasi

Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap tubuh aturan sanggup menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :

  1. Lembaga supranasional, menyerupai contohnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
  2. Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta gila yang biasa disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).
  3. Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas tempat . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi tempat (municipal bond). Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)[1]
  4. Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.
  5. Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
  6. Special purpose vehicles yaitu perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebut Efek Beragun Aset.

Proses penerbitan obligasi

Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi yaitu melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

Fitur obligasi

Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi yaitu :

  1. Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada dikala final masa jatuh tempo.
  2. Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada dikala penjualan perdana obligasi. Nilai higienis yang diterima oleh penerbit yaitu sesudah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
  3. Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan di mana pada dikala tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi mempunyai kewajiban kepada pemegang obligasi sesudah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :
      • Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya sampai 1 tahun;
      • Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 sampai 10 tahun;
      • Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.
  4. Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi juga sanggup mengacu kepada suatu indeks pasar uang menyerupai LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya dipakai alasannya yaitu dimasa kemudian secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang menempel pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga bank pemabagian hasil terhadap bank atas 20% pajk utang
  5. Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi yaitu secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
  6. Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah dan undang-undang komersial di mana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah di mana perubahan hanya sanggup dilakukan atas persetujuan lebih banyak didominasi pemegang obligasi.
  7. Hak opsi: suatu obligasi sanggup memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.
      • Hak pelunasan, beberapa obligasi menawarkan hak kepada penerbit untuk melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini menawarkan hak kepada penerbit untuk melaksanakan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya dipakai bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat berbagai persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
      • Hak jual, beberapa obligasi menawarkan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa penerbit melaksanakan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo; lihat opsi jual.
      • Tanggal pelaksanaan opsi yaitu tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual sanggup dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, di mana pada umumnya terdapat 4 cara pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu :
          • Gaya Bermuda mempunyai beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya disesuaiakan dengan tanggal kupon.
          • Gaya Eropa hanya mempunyai satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan kasus khusus gaya Bermuda.
          • Gaya Amerika opsi sanggup dilaksanakan setiap dikala sampai masa jatuh tempo.
          • Penjualan alasannya yaitu maut yaitu opsi yang diberikan kepada hebat waris pemegang opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya maut pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.
  1. Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund yaitu suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang sanggup dicairkan berkala. Penerbit juga sanggup membayar kepada wali amanat yaitu dengan cara melaksanakan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran kemudian menyerahkannya kepada wali amanat.
  2. Obligasi konversi yaitu obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
  3. Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.

Jenis-jenis obligasi

  1. Obligasi suku bunga tetap mempunyai kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara terpola sepanjang masa berlakunya obligasi.
  2. Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN) mempunyai kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang menyerupai LIBOR atau Euribor.
  3. Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" yaitu obligasi yang mempunyai peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh forum pemeringkat kredit. Oleh alasannya yaitu obligasi jenis ini mempunyai risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
  4. Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) yaitu obligasi yang tidak menawarkan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi mendapatkan secara penuh pokok hutang pada dikala jatuh tempo obligasi.
  5. Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), di mana nilai pokok utang pada obligasi tersebut yaitu mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris yaitu yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds.
  6. Obligasi indeks lainnya, yaitu surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis menyerupai penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional menyerupai Produk domestik bruto.
  7. Efek Beragun Aset yaitu obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh contoh berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi jenis ini yaitu Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs).
  8. Obligasi subordinasi obligasi yang mempunyai peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hierarki dari para kreditur. Pertama yaitu pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan yaitu obligasi yang mempunyai tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, sesudah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh alasannya yaitu risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya mempunyai peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini sanggup ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches"[2]. Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.
  9. Obligasi abadi, Obligasi ini tidak mempunyai suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang populer dalam pasar obligasi yaitu "UK Consols" yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan sampai hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga mempunyai masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali menyerupai contohnya perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau kala ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat menurut dari nilai tunai obligasi tersebut pada dikala ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
  10. Obligasi atas unjuk yaitu akta resmi tanpa nama pemegang di mana siapapun yang memegang obligasi tersebut sanggup menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomor urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun sanggup diperdagangkan menyerupai layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.[3] Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni semenjak tahun 1982 dan secara resmi dihentikan oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.[4]
  11. Obligasi tercatat yaitu obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh forum manajemen efek. Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer pribadi kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat.
  12. Obligasi tempat atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) yaitu obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bab yang menerbitkan, namun obligasi tempat yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
  13. Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond yaitu suatu obligasi yang tidak mempunyai sertifikat, di mana mahalnya biaya pembuatan akta serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini memakai sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi imbas secara pemindahbukuan di pasar modal.[5]
  14. Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond yaitu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar menyerupai tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu di mana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi .
  15. Obligasi perang atau War bond yaitu suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang

Obligasi yang diterbitkan oleh forum asing

Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan forum berwenang lainnya sanggup menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta gila lainnya yang tampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta gila ini juga menawarkan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering dipakai sebagai suatu sarana lindung nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa obligasi ini dijuluki dengan nama panggilan yang khas menyerupai terlihat di bawah ini :
  1. Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi berdenominasi USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika.
  2. Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar Australia (AUD) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Australia dan diperdagangkan pada pasar Australia.
  3. Obligasi Maple atau Maple bond, yaitu obligasi dalam denominasi mata uang dolar Kanada yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Kanada dan diperdagangkan pada pasar Kanada.
  4. Obligasi Samurai atau Samurai bond, yaitu obligasi dalam denominasi mata uang yen yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang dan diperdagangkan pada pasar Jepang.
  5. Obligasi Yankee atau Yankee bond, yaitu obligasi dalam denominasi mata uang USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika dan diperdagangkan pada pasar Amerika.
  6. Obligasi Shogun atau Shogun bond, yaitu obligasi dalam denominasi mata uang dolar yen yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang.
  7. Bulldog bond, yaitu obligasi dalam denominasi mata uang poundsterling yang diterbitkan di London oleh suatu forum atau pemerintahan asing.
  8. Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi dalam denominasi mata uang yen oleh kreditur asing.[1]
  9. Obligasi Formosa atau Formosa bond, yaitu obligasi dalam denominasi mata uang dolar gres Taiwan yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Taiwan dan diperdagangkan pada pasar Taiwan.[6]
  10. Obligasi Panda atau Panda bond, yaitu obligasi dalam denominasi mata uang renminbi (RMB) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar RRT dan diperdagangkan pada pasar Cina.[7]

Obligasi di RI

Jenis obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi sanggup dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
  1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
  2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
  3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil biar sanggup dibeli secara ritel;
  4. Surat Berharga Syariah Negara atau sanggup juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun menurut prinsip syariah.

Pasar obligasi

Sebagai suatu efek, obligasi bersifat sanggup diperdagangkan.

Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
  1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi dikala mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa imbas untuk sanggup ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya yaitu di Bursa Efek Surabaya (BES) kini Bursa Efek Indonesia (BEI).
  2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi sesudah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada dikala ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan dukungan perangkat elektronik menyerupai email, online trading, atau telepon.

Aspek Pajak Obligasi

Jenis obligasi dan tarifnya

Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
  • atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
  • Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada dikala transaksi atau nilai nominal pada dikala jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
  • Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada dikala transaksi atau nilai nominal pada dikala jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.
Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi

Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh :

Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku biro pembayaran :
  • atas bunga, yang diterima oleh pemegang interest bearing bond, pada dikala jatuh tempo bunga; dan
  • atas diskonto, yang diterima baik oleh pemegang interest bearing bond maupun pemegang zero coupon bond, pada dikala jatuh tempo obligasi.
Perusahaan imbas (broker) atau bank selaku pedagang mediator :
  • atas bunga dan diskonto bagi pemegang interest bearing bond dan atas diskonto bagi pemegang zero coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada dikala transaksi.
Perusahaan imbas (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi pribadi tanpa melalui pedagang mediator atas bunga dan diskonto dari interest bearing bond dan zero coupond bond yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada dikala transaksi.

Related Posts

Post a Comment