Nasib Petugas Thl Tbpp Yang Bergantung Kepada Kebijakan Pemerintah
Di periode global menyerupai sekarang, hasil pertanian ketika ini semakin hari semakin menurun. Disamping lantaran menurunnya jumlah lahan pertanian yang telah digunakan menjadi perumahan, tetapi juga dikarenakan pengetahuan petani ihwal flora dan hama yang menyerang pertanian sangat kurang. Para petani membutuhkan santunan dari orang-orang yang lebih hebat di bidang pertanian. Itulah sebabnya pemerintah membutuhkan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian atau yang lebih sering kita sebut dengan THL TBPP untuk menawarkan penyuluhan secara eksklusif kepada petani atau kelompok tani. Kita tidak bisa memungkiri kalau mereka juga ikut turut serta dalam memajukan pertanian di Indonesia.
Nasib Para THL TBPP di Tahun 2018
Tugas berat yang dibebankan pada petugas THL TBPP menuntut kesigapan mereka untuk menuntaskan duduk masalah pertanian. Tetapi itu berbanding terbalik dengan apa yang mereka dapatkan. Hal ini ditambah lagi penghasilan yang mereka terima sangatlah minim. Untuk salah satu petugas penyuluh pertanian hanya mendapatkan upah 2 juta setiap bulannya. Padahal ia harus pergi menempuh perjalanan yang sangat jauh dan pastinya akan mengeluarkan biaya ekstra. Sungguh ironis memang. Beban kerja yang berat tetapi apa yang mereka peroleh jauh dari kata sejahtera. Bahkan ada seorang petugas penyuluh pertanian yang harus menyeberangi sungai memakai bahtera setiap harinya demi melaksanakan penyuluhan di kawasan tugasnya.
Mereka berharap bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Akan tetapi, ada beberapa hambatan yang mereka hadapi, salah satunya duduk masalah usia. Bagi petugas penyuluh yang telah berusia lanjut tidak sanggup diangkat menjadi PNS karena sudah melebihi usia maksimal untuk diangkat menjadi PNS.
Meski demikian, di tahun 2018, pemerintah memutuskan untuk mengangkat petugas penyuluh pertanian menjadi PNS. Namun, tidak semua petugas penyuluh pertanian yang sanggup diangkat menjadi PNS. Hanya petugas yang sesuai dengan persyaratan saja dan usia mereka dibawah 35 tahun. Untuk petugas yang usianya di atas 35 tahun sudah tidak bisa lagi menjadi PNS. Bagi mereka yang berusia diatas 35 tahun, hal ini ialah kabar yang sangat mengecewakan. Tetapi mereka pantang mengalah untuk tetap berjuang sekaligus menunjukan kepada pemerintah kalau mereka masih produktif.
Fakta-fakta ihwal petugas THL TBPP:
1. Pegawai kontrak
Petugas penyuluh pertanian THL TBPP merupakan pegawai kontrak. Mereka bekerja untuk membantu petugas penyuluh PNS. Makara bisa dipastikan kalau mereka tidak akan memperoleh upah atau honor yang sama dengan petugas penyuluh PNS. Padahal, bisa jadi beban kerja mereka sama besarnya.
2. Bekerja pada instansi pertanian
Para petugas THL TBPP sebenarnya bukan pegawai honorer pemerintah tetapi mereka bekerja pada sebuah instansi pertanian yang bekerja sama dengan pemerintah. Tugas dari instansi tersebut ialah mengawal rencana aktivitas pembangunan di bidang pertanian melalui pelatihan dan pendampingan kelompok tani.
3. Masa kerja dimulai dari tahun 2007
Angkatan pertama tim penyuluh yang terpilih mulai tahun 2007. Oleh lantaran itu awal masa kerja, mereka memperoleh honor dan BOP nya berasal dari APBN. 11 tahun mengabdi jadi sangat masuk akal kalau mereka menuntut untuk diangkat menjadi PNS.
Sebagai pegawai THL TBPP, mereka punya berbagai kiprah antara lain:
1. Menyebar luaskan informasi pertanian
Untuk memberikan informasi terbaru ihwal pertanian, para penyuluh pertanian pertama kali harus memberikan visi, misi, tujuan, taktik sampai prinsip-prinsip dari pembangunan pertanian di Indonesia. Dengan cara tersebut, dibutuhkan petugas dan petani memiliki satu tujuan yaitu untuk memajukan dunia pertanian dan meningkatkan hasil pertanian. Dengan meningkatnya hasil pertanian, dibutuhkan pula bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga petani.
2. Memberikan akomodasi pengembangan dan penumbuhan kepada kelompok tani
Petugas THL TBPP selain harus bisa menginformasikan informasi terbaru ihwal dunia pertanian kepada petani yang ada di wilayah mereka dengan baik, mereka juga dintuntut untuk memfasitasi petani dalam hal pengembangan dan penumbuhan. Hal ini biar petani sanggup memperbaharui jenis flora yang akan mereka tanam dengan varietas unggulan.
3. Memberikan akomodasi kepada petani atau kelompok tani untuk mengakses teknologi pertanian
Saat ini petani dituntut untuk berkeja secara efektif dengan hasil yang maksimal. Makara mereka haruslah mengetahui perkembangan teknologi pertanian biar bisa memperoleh hasil pertanian secara maksimal. Dengan adanya petugas penyuluh pertanian, para petani bisa mengetahui peralatan pertanian terbaru yang lebih efektif.
4. Membimbing petani untuk penyelesaian duduk masalah pertanian
Petugas penyuluh harus sigap dalam menawarkan penyuluhan kepada petani bagaimana membasmi hama secara cepat biar flora pertanian tidak rusak. Para petugas penyuluhan biasanya akan eksklusif terjun ke tanah persawahan untuk melihat eksklusif flora dan eksklusif mengidentifikasinya. Setelah itu, petugas penyuluh pertanian menawarkan solusi dari permasalahan yang dialami petani.
Semoga pemerintah bisa mempertimbangkan nasib petugas penyuluh untuk menjadi PNS mengingat pengorbanan yang mereka lakukan demi memajukan negara di sektor pertanian terutama untuk mereka yang berusia lebih dari 35 tahun. Pemerintah dibutuhkan jangan melihat berapa usia petugas yang akan diangkat menjadi PNS tapi harus melihat produktivitas mereka selema menjadi THL TBPP biar apa yang mereka tanam bisa mereka tuai di hari bau tanah mereka.
Post a Comment
Post a Comment