Cara Semoga Orang Bau Tanah Tidak Melaksanakan Kekerasan Terhadap Anak

Cara Agar Orang Tua Tidak Melakukan Kekerasan Terhadap Anak_Dewasa ini, makin banyak info yang mengabarkan tindak kekerasan orang bau tanah terhadap anak-anaknya. Banyak orang bau tanah yang membenarkan agresi ini dengan alasan kenakalan anak serta anak yang tidak mau berdasarkan pada mereka. Kekerasan terhadap anak, banyak terjadi akhir sikap orang bau tanah sendiri yang lalai terutama dalam mendidik anak. Kekerasan pada anak, tidak diperbolehkan dalam bentuk apapun juga bahkan telah diatur dalam undang-undang negara. Lantas bagaimana cara mencegah biar orang bau tanah tidak melaksanakan kekerasan pada anak? Berikut cara-caranya.
Cara Agar Orang Tua Tidak Melakukan Kekerasan Terhadap Anak Cara Agar Orang Tua Tidak Melakukan Kekerasan Terhadap Anak
Cara Mencegah Agar Orang Tua Tidak Melakukan Kekerasan Terhadap Anak

1. Menambah pengetahuan beragama
Pada tiap keluarga, sebaiknya mengamalkan anutan agama dengan baik. Dalam ilmu agama apapun, setiap orang diajarkan untuk berbuat baik entah kepada siapapun orangnya.

Seorang ayah, dihara pkan bisa menjadi seorang pemimpin yang baik bagi seluruh anggota keluarganya. Seorang ayah juga dituntut untuk bisa menjadi pola dan teladan bagi seluruh anggota keluarga yang lain. Sementara ibu, diperlukan bisa menjadi pemimpin dalam urusan berumah tangga.

2. Komunikasi yang baik
Cara mencegah terjadinya kekerasan dalam berumah tangga, terutama pada anak yakni dengan melaksanakan komunikasi yang baik antar sesama anggota keluarga. Dalam hal ini, proses komunikasi harus dilakukan semua anggota keluarga dan bukan hanya terjadi sepihak saja.

Dalam kehidupan berkeluarga, akan selalu ada dilema yang timbul lantaran karena tertentu. Saat mendapati masalah, sebaiknya lakukan obrolan untuk melaksanakan penyelesaiannya. Jangan mengedepankan emosi lantaran hanya akan berbuntut pada hal jelek dan memicu terjadinya kekerasan berumah tangga.

3. Minta orang untuk menjadi penengah
Saat terjadi dilema serius dalam keluarga yang bekerjasama dengan kenakalan anak atau dilema lainnya yang menyangkut anak, sebaiknya konsultasikan pada mereka yang lebih berpengalaman terhadap cara menangani anak. Dengan catatan, orang bau tanah memang tidak bisa lagi menangani anak sehingga perlu derma orang lain.

Bentuk kekerasan dalam rumah tangga
Kekerasan dalam rumah tangga, bisa terjadi dalam bentuk fisik, emosional, kekerasan ekonomi, kekeraan spiritual, dan kekerasan seksual.

a. Kekerasan fisik
Kekerasan fisik biasanya dilakukan untuk mendapat dan mempertahankan kekuasaan serta untuk memberi dampak pada korbannya. Kekerasan fisik, biasanya dilakukan dengan cara memukul, menjambak, menampar, menendang atau bahkan menyulut korban dengan puntung rokok.

Kekerasan dalam rumah tangga, juga bisa berupa melukai dengan senjata. Tidak jarang korban kekerasan menderita cacat atau bahkan sampai meninggal.

b. Kekerasan psikologis
Kekerasan psikologis merupakan kekerasan yang dilakukan secara sengaja. Hal ini dilakukan untuk menciptakan korbannya menderita secara psikologis. Bentuk kekerasan yang satu ini yakni dengan melemparkan penghinaan, menawarkan komentar pedas yang menciptakan korbannya merasa tertekan dan lain-lain.

c. Kekerasan seks*ual
Kekerasan sek*sual dilakukan dengan cara memperdaya seseorang seseorang bahkan pada belum dewasa dengan menekan mereka secara fisik ataupun psikologis. Bentuk dari kekerasan ini yakni dengan melaksanakan pemaksaan ataupun hub*ungan badan.

d. Kekerasan ekonomi
Kekerasan ekonomi dilakukan dalam banyak bentuk ibarat menelantarkan orang, melarang istri bekerja, tidak menafkahi anak juga istri, dan lain sebagainya.

e. Kekerasan spiritual
Kekerasan ini tampak pada sikap atau pengajaran pelaku yang umumnya terlibat dengan kelompok keagamaan.

Kekerasan dalam rumah tangga terlebih pada anak, bisa menjadikan banyak dilema terhadap kondisi sang anak. Mereka yang menjadi korban kekerasan, umumnya menderita depresi atau stres. Tidak hanya itu, namun korban juga bisa menderita dilema psikis ibarat ketakutan dan stress berat yang mendalam.

Pelaku kekerasan terhadap anak, sebaiknya diberi eksekusi untuk menjadikan imbas jera dan rasa malu. Hal ini dilakukan biar pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Related Posts

Post a Comment