Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini Terbaru Tahun 2018/2019
Dalam kesempatan kali ini kami selaku pengurus situs https://soalterbaru.com/ ini akan membahas dan membagikan file ihwal Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini Terbaru Tahun 2018/2019 yang sebagaimana tersebut akan sangat bermanfaat bagi rekan-rekan yang sedang membutuhkan beberapa file Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini Terbaru Tahun 2018/2019.
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi sebagian orangtua mendampingi anak ketika bermain atau berguru bukanlah pekerjaan yang ringan, apalagi bila harus mengaitkannya dengan tujuan dan manfaat dari setiap acara bermain anak. Demikian halnya dengan menyebarkan kemampuan matematika pada anak. Anak lebih sering diminta menghapalkan angka-angka, jumlah, bentuk-bentuk geometri, aneka macam lambang dan bahasa matematika, tanpa perlu memahami prinsip-prinsip dasarnya. Bila demikian, maka sangat besar kemungkinan anak akan mengalami kesulitan ketika memasuki kelas 3 SD.
Orangtua kemudian gres menyadari bahwa belum dewasa mereka sesungguhnya belum memahami konsep dasar matematika.
Padahal, anak sudah mulai menyebarkan konsep matematika dari aneka macam acara sehari-hari. Misalnya ketika bayi, anak tahu bahwa ia kecil sedangkan ibu dan ayahnya besar, meskipun anak belum sanggup mengungkapkannya dalam bahasa lisan. Ketika berusia batita (bawah tiga tahun), anak tahu bahwa bila ia menumpuk satu balok pada balok yang lain maka baloknya akan bertambah banyak (jadi dua) meskipun ia tidak sanggup mengungkapkannya dalam bahasa lisan. Anak juga tahu kalau ia punya dua balok dan temannya punya sepuluh balok, maka balok temannya lebih banyak sehingga anak ingin mengambilnya dari temannya. Selain itu, anak sering menentukan sendiri mainannya meskipun ia tidak tahu dasar pemilihannya. Anak juga tahu jadwal kegiatannya dalam sehari bila hal itu memang dilakukan secara rutin.
Buku ini menawarkan sedikit pengetahuan bagi para orangtua anak usia dini dalam mendampingi anak-anaknya untuk mengenalkan konsep matematika. Orangtua diperlukan sanggup memotivasi anak untuk bahagia berguru serta mengurangi kesulitan yang dialami anak dalam berguru matematika kelak di kemudian hari.
BAB II
MENGENALKAN KONSEP
MATEMATIKA PADA ANAK
A. Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu jenis pengetahuan yang dibutuhkan insan dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.
Misalnya ketika berbelanja maka kita perlu menentukan dan menghitung jumlah benda yang akan dibeli dan harga yang harus dibayar. Saat akan pergi, kita perlu mengingat arah jalan daerah yang akan didatangi, berapa usang jauhnya, serta menentukan jalan yang lebih bisa cepat hingga di tujuan, dll.
Bila kita berpikir ihwal matematika maka kita akan membicarakan ihwal persamaan dan perbedaan, pengaturan informasi/data, memahami ihwal angka, jumlah, pola-pola, ruang, bentuk, asumsi dan perbandingan.
Pengetahuan ihwal matematika sebetulnya sudah bisa diperkenalkan pada anak semenjak usia dini (usia lahir-6 tahun).
Pada belum dewasa usia di bawah tiga tahun, konsep matematika ditemukan setiap hari melalui pengalaman bermainnya.
Misalnya ketika membagikan makanan ringan anggun kepada setiap temannya, menuang air dari satu wadah ke wadah lain, mengumpulkan manik-manik besar dalam satu wadah dan manik-manik yang lebih kecil pada wadah yang lain, atau bertepuk tangan mengkuti pola irama.
Mengenalkan Konsep matematika sanggup dilakukan melalui acara sehari-hari
B. Mengenalkan Konsep Angka pada anak usia bawah 3 tahun Untuk mengenalkan konsep angka pada anak usia dibawah
3 tahun sanggup dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. membilang, ialah menyebutkan bilangan menurut urutan
2. mencocokan setiap angka dengan benda yang sedang dihitung,
3. membandingkan antara kelompok benda satu dengan kelompok benda yang lain untuk mengetahui jumlah benda yang lebih banyak, lebih sedikit, atau sama Anak-anak mulai sanggup menyebarkan pemahamannya ihwal konsep angka bila mereka diajak menggunakan angka-angka di dalam aneka macam acara sehari-hari. Misalnya mengajak anak menyanyikan lagu yang memuat angka menyerupai lagu Satu-satu, meminta tiga anak untuk membantu menata meja makan atau meletakan alat /bahan main.
Beberapa teladan acara yang bisa dilakukan orang bau tanah dalam menyebarkan konsep angka pada anak usia bawah tiga tahun, ialah :
Pada bayi (0-8 bulan) :
1. Sambil memakaikan kaos kaki pada bayi, tersenyum pada bayi dan mengucapkan “Nah ini satu kaos kaki untuk kaki kiri, dan satu lagi untuk kaki kanan. Dua kaos kaki untuk dua kaki”.
2. Saat akan menyuapkan biskuit yang dihaluskan, sambil tersenyum ke bayi kita ucapkan” Sekarang waktunya makan biskluit ya”. Dan ketika bayi terlihat senang, maka kita bisa ucapkan “Kamu mau tambah biskuitnya. Kamu niscaya lapar ya.”
Pada bayi (8-12 bulan):
1. Sediakan wadah-wadah mainan dan letakan masingmasing epilog didekatnya. Ajaklah bayi untuk meletakan ,tutup pada setiap wadah mainan
2. Letakan 2 buah mainan dihadapan bayi. Ajaklah bayi untuk menentukan mainan yang akan dimainkan dan meraih mainan tersebut.
3. Beri teladan gagasan pada bayi untuk menawarkan tanda “minta lagi” bila ingin meminta tambah biskuit lagi setelah menghabiskan biskuitnya.
Pada anak usia 12-24 bulan:
1. Ajaklah anak bernyanyi lagu satu satu, balonku, dll, yang mengandung angka sambil bergerak mengikuti irama.
2. Ajaklah anak untuk membantu memasukan setiap kuas lukis ke masing-masing wadah cat.
3. Mintalah anak untuk memasukan bola plastik ke keranjang, kemudian ajaklah anak untuk menghitung bantu-membantu jumlah bola yang ada di keranjang.
4. Berikan gagasan biar anak boleh meminta lagi playdough bila bungkahan playdough yang diberikan masih kurang
Pada anak usia 24-36 bulan:
1. Siapkan beberapa buah mainan mobil-mobilan dan balok asesoris. Ajaklah anak untuk menyusun barisan antrian mobil. Berikan gagasan untuk meletakan batasan pada setiap kendaraan beroda empat dengan menggunakan balok asesoris.
2. Ajukan anak dengan pertanyaan seperti, “ Berapa umurmu sekarang?” Ketika anak menjawab ” dua” maka tunjukan dengan dua jari sambil mengucapkan “dua”.
3. Ajaklah anak untuk bantu-membantu bermain menumpuk beberapa balok atau kardus. Ketika selesai, tanyakan pada anak, “bangunan siapa yang lebih tinggi”. Biarkan anak berkata “punyaku yang lebih tinggi”. Kemudian mintalah anak untuk menghitung balok atau kardus yang sudah ditumpuknya.
C. Mengenalkan Konsep Pola dan Hubungan pada
anak usia bawah 3 tahun
Pola merupakan susunan benda yang terdiri atas warna, bentuk, jumlah, atau peristiwa.
Contoh susunan pola berdasarkan
ukuran: besar, kecil, besar, kecil. Susunan pola berdasarkan
warna: merah, biru, merah, biru. Dan, susunan pola menurut insiden sehari-hari: setelah makan biskuit, saya minum susu.
Untuk menyebarkan kemampuan mengenal pola dan hubungan, anak perlu diberi banyak kesempatan untuk menggali dan memanipulasi benda dan mencatat persamaan dan perbedaanya.
Beberapa teladan acara yang bisa dilakukan orangtua dalam menyebarkan pola dan hubungan:
Pada bayi usia 0-8 bulan:
1. Kenakan pakaian yang lebih berwarna warni, dan biarkan anak memperhatikan corak pakaian tersebut.
2. Sambil membawa botol susu datangi anak dan biarkan anak melambaikan tangan menyambut kedatangan anda.
3. Letakan bayi di karpet yang higienis dan tidak berdebu.
Biarkan anak mencicipi permukaan karpet dengan kakinya.
Pada bayi 8-12 bulan:
1. Ambilah sebuah sendok kemudian dekatkan ke depan ekspresi anak. Biarkan anak membuka mulutnya.
2. Letakan majemuk cangkir plastik dengan ukuran yang berbeda. Biarkan anak bermain dengan cangkir-cangkir tersebut dan mencoba menumpuknya.
3. Letakan secara acak beberapa balok lunak atau kardus di lantai. Berikan gagasan biar anak mau mengumpulkan dan menyusun balok atau kardus menjadi sebuah baris.
Pada anak usia 12-24 bulan:
1. Sediakan alat musik gendang atau bisa dibentuk dari kaleng bekas biskuit atau susu ditutup karet balon. Ajak anak biar mau memukul gendang tersebut. Berikan beberapa teladan irama pukulan gendang untuk ditiru anak.
2. Sediakan air dalam bejana berukuran sedang, cangkir plastik, dan botol aqua bekas. Berikan gagasan biar anak menuang air dengan cangkir ke botol.
3. Ketika membacakan buku cerita, ucapkan kalimat yang diulang-ulang pada beberapa halaman berikutnya, misalnya: “Nah, kucing yang tadi warna bulunya putih. Kalau kucing yang ini warna bulunya hitam. ”
4. Ketika membacakan buku cerita, sambil menunjuk ke gambar ucapkan “ Kelinci mana yang lebih besar ?” Amati balasan anak.
Pada anak usia 24-36 bulan:
1. Ajak anak untuk mengelompokan mainan mobil-mobilan atau boneka menurut ukuran besar dan kecil.
2. Berikan anak sebuh gendang atau mainan yang berbunyi bila dipukul. Anda memegang botol plastik kososng.
Mintalah anak untuk memukul gendang setelah anda memukul botol. Lakukan ini berulang-ulang. Selanjutnya anak memukul gendang terlebih dulu diikuti anak.
3. Ajak anak untuk menumpuk buku-buku mulai dari yang berukuran besar hingga yang paling kecil.
Dan masih banyak Contoh Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini Terbaru Tahun 2018/2019 lainnya.
Berikut ini File Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini Terbaru Tahun 2018/2019 yang bisa Guru Download Secara Gratis.
Selengkapnya anda bisa eksklusif download beberapa file yang sudah kami sediakan di bawah ini :
LINKDOWNLOAD :
Post a Comment
Post a Comment