Secara umum teori berguru konstruktivisme yang bersifat generative, mencoba membuat suatu makna dari pengetahuan yang dilihat dari sisi pengalaman yang dialami masing-masing penerima didik. Teori ini lebih banyak menitikberatkan proses dari pembelajaran daripada hasil.
Hasil berguru memang penting untuk melihat kemampuan penerima didik, tapi proses yang banyak menggunakan taktik dan cara dalam berguru tentunya dinilai lebih penting. Sebagai guru pastinya sudah pengalaman panjangnya proses berguru atau untuk mendalami suatu materi. Untuk itu juga perlu menghargai proses dari penerima didik dalam belajarnya dibandingkan hanya melihat karenanya saja. Proses berguru itulah yang akan menghipnotis contoh pikir dari penerima didik.
Tujuan Penggunaan Teori Belajar Konstruktivisme
Ada beberapa tujuan yang pastinya bisa dicapai dengan menerapkan teori berguru konstruktivisme ini:
- Mengembangkan kemampuan berfikir penerima didik biar lebih berdikari untuk mencari sebuah gagasan.
- Memberi pemahaman kepada penerima didik perihal proses berguru itu sendiri, sehingga akan lebih terang berguru itu ibarat apa.
- Memberi pemahaman kepada penerima didik perihal suatu pengertian dan konsep dari suatu materi secara lengkap.
- Mengembangkan daya kritis dan kreatif penerima didik melalui pengajuan pertanyaan secara mandiri.
- Memberikan motivasi kepada siswa bahwa berguru itu sebuah kebutuhan dan sudah menjadi tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh penerima didik.
- Pengetahuan dikembangkan oleh penerima didik sendiri
- Pengetahuan tidak akan tersalurkan dari guru ke murid jikalau tidak ada keaktifan dari penerima didik itu sendiri untuk bertanya.
- Peserta didik dituntut aktif dalam konstruksi proses belajar, sehingga tidak jarang konsep ilmiah akan mengalami perubahan.
- Keberadaan guru hanya sebatas sebagai fasilitator yang akan mengarahkan proses pembelajaran dan memperlihatkan saran supaya berjalan dengan lancar.
- Menghadapi permasalahan relevan yang dihadapi penerima didik
- Membangun penerima didik untuk lebih banyak bertanya biar tercipta daya kritis
- Melakukan evaluasi terhadap pendapat siswa
- Menyesuaikan kurikulum yang sedang berlaku untuk memberi jawaban ataupun proses belajarnya.
Post a Comment
Post a Comment