Dalam hidup, kita seringkali mengalami rasa murka atau kesal lantaran suatu hal. Jika kita tidak cendekia mengendalikan kemarahan, maka kita akan menjadi korban dari kemarahan kita sendiri. Rusaknya relasi keluarga atau persaudaraan, hancurnya kolaborasi bisnis, atau bahkan kecelakaan, dapat disebabkan lantaran seseorang meluapkan kemarahannya dan tak dapat mengendalikannya.
Marah, hanyalah sejengkal dari bahaya. Hal ini lantaran kemarahan selalu mengarah kepada hal yang destruktif atau merusak. Baik itu merusak hubungan, merusak barang, merusak gambaran dan lain sebagainya.
Coba saja ingat dikala kita marah. Dalam diri kita ada dorongan berpengaruh untuk berlaku destruktif, ibarat contohnya membuka keburukan sikap atau malu seseorang, mencaci maki, membanting gelas atau handphone, bahkan yang lebih tragis, melaksanakan kekerasan fisik kepada orang lain.
Untuk itu, kita harus tahu dan selalu ingat bahwa :
1. Saat marah, detak jantung akan menjadi semakin cepat, tekanan darah naik dan zat adrenalin akan terpompa. Hal inilah yang menjadikan seseorang berani melawan kepada siapa saja dikala beliau marah.
2. Sikap memaafkan jauh lebih baik
Memaafkan memang tidak mudah, tapi jauh lebih baik. Kemarahan hanya akan merusak relasi kita dengan keluarga, teman dan bahkan dengan diri kita sendiri.
3. Kendalikan diri
Mana yang kita pilih : hidup penuh rasa marah, kesedihan dan dendam, atau senang dan ceria?. Kebencian dan rasa murka yang disimpan akan menjadi beban berat dalam hidup kita. Sikap memaafkan berarti kita menolak membawa beban berat itu sepanjang hidup kita. Kendalikan diri kita dan lupakan kemarahan itu.
Apapun itu, rasa murka atau kemarahan tak akan pernah baik untuk kita. Demikian artikel ihwal marah, hanya sejengkal dari bahaya. Semoga bermanfaat.
Post a Comment
Post a Comment