7 Cara Mengatasi Anak Yang Broken Home

Cara Mengatasi Anak yang Broken Home_Setiap anak niscaya menginginkan keluarga yang utuh dan harmonis. Keharmonisan orangtua sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian sangat diharapkan anak, alasannya yaitu hal tersebut, sanggup membentuk kepribadian serta karakternya. Namun sayangnya, tidak semua anak mempunyai keluarga yang utuh dan harmonis, sehingga masuk akal bila ada banyak anak menjadi korban broken home, akhir kondisi tersebut. Dan kabar buruknya, tidak semua anak sanggup mendapatkan kondisi ini secara sadar dan ikhlas. Sehingga hal ini memicu anak berada dalam masa-masa sulit yang berkepanjangan, khususnya bagi anak yang masih di anak-anak dan belum memahami penyebab orang tuanya tidak akur.

Kondisi ini secara tidak pribadi akan memengaruhi kesehatan psikis dan fisik anak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.  Anak-anak yang berada di keluarga broken home, tidak sanggup dibiarkan begitu saja, harus menerima penanganan khusus. Jika tidak, kondisi psikisnya akan semakin buruk, dan kalau dibiarkan dalam kurun waktu yang usang sanggup berdampak sangat tidak baik.
Setiap anak niscaya menginginkan keluarga yang utuh dan serasi 7 Cara Mengatasi Anak yang Broken Home

A. Penyebab Broken Home
Sebelum membahas cara mengatasi anak yang broken home, berikut ini ada beberapa hal yang sebaiknya anda ketahui, terkait penyebab kondisi broken home.

1. Karena Perceraian
Penyebab broken home yang sering terjadi yaitu perceraian orangtua anak. Berbagai permasalahan rumah tangga, membuat pasangan suami istri memutuskan untuk bercerai.

2. Karena Ketidakdewasaan Sikap Orangtua
Adanya perilaku egoisme antara suami dan istri, kerap kali membuat mereka bertengkar. Keduanya saling mempertahankan egonya masing-masing dan tidak ada yang mau mengalah.

3. Kurangnya Rasa Tanggung Jawab
Memutuskan untuk membangun rumah tangga artinya mereka bertanggungjawab atas semua hal dalam keluarga, termasuk bertanggung jawab terhadap anak. Namun, kenyataannya kesibukan mencari harta membuat orangtua lupa tanggung jawab dan kiprahnya sebagai orang bau tanah kepada anak. Akibatnya anak kehilangan kasih sayang dan perhatian orangtua yang seharusnya ia dapatkan.

4. Karena Masalah Ekonomi
Salah satu penyebab broken home yang tidak jarang terjadi yaitu problem ekonomi keluarga.Kesulitan ekonomi sanggup menjadi pemicu keretakan hubungan keluarga. Kebutuhan keluarga yang semakin meningkat, namun pendapatan yang pas-pasan, seringkali menjadikan pertengkaran dalam suatu keluarga.

B. Cara Mengatasi Anak yang Broken Home

1. Sebisa Mungkin Jangan Tunjukkan Permasalahan Keluarga di Depan Anak
Jika Anda dan pasangan Anda mengalami suatu masalah, usahakan jangan memperlihatkan permasalahan tersebut kepada anak.

Selesaikan secara sampaumur antara Anda dan pasangan Anda. Jangan sekali-kali bertengkar di hadapan anak, apalagi menyalahkan anak sebagai pelampiasan.

Peran keluarga yaitu memperlihatkan rasa nyaman kepada anak. Sehingga, jangan hingga problem keluarga yang Anda alami, membuat anak menjadi tidak nyaman berada diantara keluarganya sendiri. Sebisa mungkin tahan dan kelola emosi Anda dikala keluarga Anda sedang mengalami masalah.

2. Tumbuhkan Pikiran Positif pada Diri Anak dalam Segala Hal
Jika dikala ini keluarga Anda sedang mengalami masalah, dan mengharuskan Anda dan pasangan berpisah, maka pastikan bahwa anak tetap akan mendapatkan kasih sayang dari orangtua meskipun telah berpisah.

Tanamkan hal-hal positif dalam diri anak biar tidak larut dalam kesedihan akhir perpisahan orangtua. Ajak anak untuk selalu berpikir positif dalam segala hal, termasuk perpisahan keluarga yang terjadi. Dengan menanamkan pikiran yang positif, lambat laun anak akan sanggup mendapatkan kenyataan tersebut.

3. Jangan Biarkan Anak Merasa Bersalah atas Kondisi yang Terjadi
Pertengkaran dan perpisahan yang terjadi pada orangtuanya, kerapkali membuat anak terpuruk bahkan menyalahkan dirinya sendiri.

Jika hal tersebut dilakukan oleh anak Anda, katakan bahwa problem keluarga yang sedang terjadi bukan alasannya yaitu kesalahannya.

Yakinkan padanya, bahwa kondisi yang terjadi tidak perlu disesali dan bukan kesalahan siapa-siapa.

Karena, apabila anak merasa bersalah dengan permasalahan yang terjadi dalam keluarga, sanggup menjadikan aliran negatif dalam jiwa anak, yang pada balasannya sanggup menjadikan anak melaksanakan hal-hal negatif pula sebagai pelampiasan rasa bersalahnya.

4. Ajak Anak untuk Mencoba Hal-Hal Baru
Broken home tentu akan membuat anak mencicipi suasana yang berbeda dari biasanya. Ketidakharmonisan keluarga atau keluarga yang tidak utuh lagi, sanggup membuat anak kehilangan kasih sayang seutuhnya yang selama ini dirasakan. Apabila hal tersebut dibiarkan begitu saja, tentu sanggup membuat kondisi negatif dalam diri anak.

Nah, untuk membangkitkan energi positif dalam dirinya, Anda sanggup mengajak anak untuk melaksanakan hal baru. Ajaklah anak melaksanakan aktivitas yang menyenangkan sebagai hiburan untuk mengembalikan suasana hati dan energi positifnya. 

5. Jadilah Teman yang Baik untuk Anak
Meskipun Anda dan pasangan Anda sedang mengalami masalah, namun jangan hingga membuat Anda lupa tugas sebagai orang tua. Tetaplah menjadi orangtua yang memperlihatkan rasa nyaman bagi anak-anak Anda. Bila perlu, jadilah ibarat sahabat bagi anak Anda. Biarkan anak membagikan keluh kesah yang dialaminya  di sekolah dan jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu Anda kalau anak meminta untuk ditemani mengunjungi suatu tempat.

6. Berikan Treatment Khusus
Kondisi broken home membuat beberapa anak tidak sanggup mendapatkan kenyataan menyakitkan tersebut. Akibatnya anak mengalami gangguan mental ibarat terpuruk, rasa bersalah, trauma, hingga depresi. Jika kondisi anak sudah separah itu, segera berikan treatment khusus kepada mereka. Anda sanggup mengajak anak ke psikolog atau melaksanakan terapi untuk membangkitkan kembali pikiran positif dalam diri anak. Sehingga, anak sanggup mendapatkan kenyataan dalam keluarganya dan siap menghadapi segala hal yang akan terjadi dalam hidupnya.

7. Tetap Menjaga Keintiman Keluarga
Apapun problem yang Anda dan pasangan alami, sehingga membuat Anda berpisah, pastikan bahwa Anda dan pasangan tetap melaksanakan komunikasi yang baik. Hal ini memperlihatkan kepada anak bahwa orangtua mereka tetap sanggup menjaga hubungan yang baik meskipun tidak bersama lagi. Ini juga akan membuat anak tetap mencicipi kasih sayang dan mendapatkan perhatian dari orangtuanya.

Itulah beberapa hal penyebab broken home dan cara mengatasi anak yang broken home biar mereka sanggup mendapatkan kenyataan dan tetap mempunyai jiwa yang positif. Yang terpenting yaitu tetap melaksanakan komunikasi yang baik kepada anak, memperlihatkan kasih sayang dan perhatian. Biarkan problem keluarga menjadi problem orang sampaumur yang menyelesaikannya, dan jangan hingga merenggut masa kecil anak, meski seberat apapun problem yang sedang dihadapi.

Related Posts

Post a Comment