Ph Meter (Pengertian, Bagian, Prinsip Kerja, Dan Penggunaan)

Di dunia industri kimia, mengetahui pH suatu zat kimia sangatlah penting untuk menentukkan suatu zat sudah berada dalam suasana pH yang sempurna atau tidak. Hal ini dilakukan alasannya ialah hampir seluruh zat kimia sanggup berubah sifatnya sesuai angka pH yang dimiliki. Di skala laboratorium kecil, kita mengenal kertas pH sebagai alat ukur pH. Namun di skala besar mirip industri, penggunaan kertas pH dinilai tidak lagi efektif.

Untuk itu, para andal kimia rata - rata mulai memakai pH meter sebagai alat ukur pH pada skala industri atau penelitian besar. Penggunaan alat ini dianggap lebih cepat, efisien, dan kesudahannya yang lebih akurat dibanding kertas pH yang mengharuskan penggunanya mencocokkan warna lebih dahulu. Lantas apa itu yang dinamakan pH meter? bagaimana cara memakai dan prinsip kerjanya?
 mengetahui pH suatu zat kimia sangatlah penting untuk menentukkan suatu zat sudah berada  pH Meter (Pengertian, Bagian, Prinsip Kerja, dan Penggunaan)


A. Pengertian pH meter
pH meter ialah alat ukur elektronik yang dipakai untuk mengukur pH suatu cairan kimia. pH meter mempunyai sebuah elektroda (probe pengukur) yang pribadi terhubung ke alat elektronik yang selanjutnya akan mengukur dan menampilkan nilai pH secara akurat. Alat ini umum dipakai di industri pakaian, pewarna, air minum, dan di hampir seluruh laboratorium besar.

B. Bagian pH meter
pH meter mempunyai dua bab utama, yakni probe dan elektroda. Elektroda ialah bab ibarat batang yang terbuat dari kaca. Di bab bawah elektroda, terdapat bohlam yang merupakan bab sensitif dari probe alasannya ialah berisi sensor. Celupkan probe ke dalam larutan untuk mengukur pH larutan. Sangat tidak disarankan untuk menyentuh bohlam atau probe memakai tangan alasannya ialah bab ini sangat sensitif.

C. Prinsip kerja pH meter
Prinsip kerja pH meter didasarkan pada potensial elektronik kimia antara larutan di dalam elektroda gelas yang sudah diketahui dengan larutan di luar gelas yang belum diketahui. Hal ini sanggup terjadi alasannya ialah lapisan tipis dari gelembung beling akan bereaksi dengan ion hidrogen yang aktif.
Elektroda gelas tersebut nantinya akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen dan untuk melengkapi satu alur elektrik, diperlukan suatu elektroda pembanding. Perlu juga Anda ketahui bahwa alat ini hanya mengukur tegangan bukan arus.

D. Penggunaan dan kalibrasi
Untuk mendapat hasil yang akurat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum dan setelah digunakan. Normalnya, pH meter harus dikalibrasi setiap hari alasannya ialah probe elektroda beling tidak memproduksi emf dalam jangka waktu lama. Kalibrasi dilakukan setidaknya memakai dua macam cairan buffer standard solution sesuai dengan nilai pH yang hendak diukur.

pH meter mempunyai tiga pengontrol dimana yang pertama (kalibrasi) dipakai untuk mengatur pembacaan meter semoga presisi dengan nilai standard buffer, pengontrol kedua (slope) berfungsi untuk menyeter pembacaan meter semoga sama dengan buffer kedua, dan pengontrol terakhir dipakai untuk men-set suhu.

Proses kalibrasi mempunyai korelasi dengan tegangan yang dihasilkan dari probe (sekitar 0.06 V/pH unit). Setelah digunakan, pribadi basuh probe memakai aquades (air suling) untuk membuang bekas solution yang telah diukur dimana solution ini berpotensi mengganggu pembacaan pH pada penggunaan selanjutnya.

Setelah itu, keringkan alat memakai tisue higienis dan secara cepat pribadi rendam ke dalam solution lainnya. Ketika tidak digunakan, usahakan sebisa mungkin menjaga probe dalam keadaan berair (terutama memakai cairan asam pH 3).

Related Posts

Post a Comment