Faktor Rendahnya Motivasi Mencar Ilmu Siswa Dan Metode Untuk Meningkatkannya
Sebuah proses mencar ilmu mengajar tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Baik pengajar maupun siswa yang diajar harus bersinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Karena itulah sebagai pengajar, kiprah yang dimiliki tidak hanya berhenti pada penyampaian bahan mencar ilmu saja. Lebih lanjut lagi, seorang pengajar harus bisa melatih kecakapan pada siswanya dan juga memperlihatkan keyakinan serta membimbing. Tugas yang berat ini tidak akan bisa terealisasi apabila siswa tidak bisa bekerja sama dengan baik. Bentuk kolaborasi itu ialah dengan mencar ilmu bersungguh-sungguh semoga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Namun, tidak semua siswa mempunyai semangat untuk belajar. Banyak pula siswa yang masih membutuhkan proteksi berupa motivasi mencar ilmu siswa.
Faktor Penentu Motivasi Belajar Siswa
Setiap siswa mempunyai motivasi mencar ilmu yang berbeda-beda. Ada siswa yang mempunyai motivasi mencar ilmu yang tinggi. Ada pula siswa yang mempunyai motivasi mencar ilmu yang kurang. Perbedaan motivasi mencar ilmu siswa ini bisa terjadi alasannya ialah beberapa faktor. Faktor-faktor ini bisa tumbuh baik dari dalam maupun dari luar. Faktor internal yang menghipnotis motivasi mencar ilmu yang pertama ialah cita-cita. Cita-cita ialah salah satu faktor terkuat yang mendorong motivasi siswa untuk belajar. Semakin seorang siswa mempunyai harapan yang ingin diraih, maka semakin besar pula motivasi belajarnya. Cita-cita itulah yang lalu menumbuhkan semangat untuk para siswa semoga bekerja lebih keras. Kemauan yang keras akan menumbuhkan kerja keras. Dan bukan tak mungkin kerja keras itulah yang akan membawanya pada hasil yang diinginkan.
Faktor internal lain yang juga menghipnotis motivasi mencar ilmu untuk siswa ialah kemampuan siswa. Kemauan untuk mencar ilmu terkadang dipengaruhi oleh kemampuan dari anak itu sendiri. Ketika seorang anak atau siswa mempunyai kemampuan yang lebih, baik dalam satu hal atau dalam banyak hal, hal itulah yang akan terus mendorong semangat belajarnya. Hal yang sebaliknya juga berlaku. Ketika seorang anak merasa kurang akan kemampuan yang dimilikinya, maka keinginan atau motivasinya juga akan berkurang. Namun, problem ini juga bisa diatasi. Inilah yang menjadi kiprah baik guru maupun orang bau tanah untuk menumbuhkan kembali motivasi mencar ilmu siswa ini. Agar siswa mau untuk terus meningkatkan motivasi belajarnya, orang bau tanah atau guru bisa memotivasi dengan memperlihatkan penghargaan atas apa yang diraihnya. Penghargaan ini bisa diberikan saat anak memperoleh prestasi yang baik atau saat anak mengalami perkembangan dalam proses pembelajaran. Dengan begitu anak akan semakin termotivasi untuk meningkatkan belajarnya.
Sedangkan faktor eksternal yang menghipnotis motivasi mencar ilmu para siswa ini dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan ini termasuk lingkungan keluarga, sosial, lingkungan teman bermain dan bahkan lingkungan belajarnya. Semakin baik lingkungan yang ditempati oleh siswa, maka semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Hal inilah yang menimbulkan banyak belum dewasa jalanan sudah tak mempunyai motivasi mencar ilmu yang tinggi. Salah satu penyebabnya ialah lingkungan sosial yang kurang mendukung. Jika problem menyerupai ini terjadi, maka sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan lingkungan mencar ilmu yang baik. Sebab bagaimanapun para anak jalanan ini ialah aset masa depan bangsa.
Metode untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dalam proses belajar, motivasi mencar ilmu siswa ialah faktor yang penting untuk mencapai prestasi bagi siswa. Jika tidak mempunyai motivasi mencar ilmu yang baik, maka tujuan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa juga tidak akan tercapai. Karena itulah seorang pengajar atau guru juga mempunyai kiprah untuk senantiasa memperlihatkan motivasi mencar ilmu untuk siswanya. Ada banyak sekali bentuk motivasi mencar ilmu yang bisa dilakukan.
Banyak metode yang bisa dipakai untuk meningkatkan motivasi mencar ilmu siswa. Cara yang pertama ialah dengan membuat suasana mencar ilmu yang kondusif. Suasana yang aman tidak berarti harus mencar ilmu dalam keadaan damai atau sepi. Kelas menjadi aman saat guru dan siswa bisa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Karena itu, melibatkan siswa dalam proses pembelajaran akan semakin meningkatkan motivasi siswa untuk mencar ilmu lebih giat. Tidak hanya siswa yang berperan aktif, guru juga harus berperan aktif. Guru bisa berperan aktif dengan cara menyempatkan waktu untuk melibatkan diri membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru harus memperlihatkan petunjuk dengan terang perihal apa yang harus dan dihentikan dilakukan dalam proses pembelajaran. Guru juga harus memperlihatkan bimbingan untuk meraih kesuksesan dan meyakinkan bahwa setiap orang bisa sukses dengan caranya masing-masing.
Metode kedua yang bisa dipakai untuk meningkatkan motivasi mencar ilmu siswa ialah dengan melaksanakan metode mencar ilmu yang berbeda. Sebagai pengajar, guru harus siap dengan penemuan mencar ilmu yang beragam. Inovasi mencar ilmu akan membuat para siswa semakin termotivasi untuk meningkatkan frekuensi belajarnya. Sebaliknya, metode mencar ilmu yang sama dan tidak bervariatif akan semakin membuat siswa malas untuk belajar. Metode ini bisa Anda lakukan dengan membuat proses mencar ilmu yang diubahsuaikan dengan minat siswa. Dalam memperlihatkan kiprah pun Anda bisa mencoba memperlihatkan kiprah yang menantang namun tetap harus realistis. Dengan begitu para siswa bisa termotivasi untuk mengerjakan sebaik mungkin.
Metode yang terakhir untuk meningkatkan motivasi mencar ilmu bagi siswa ialah dengan memperlihatkan penghargaan pada siswa. Partisipasi aktif untuk siswa bisa didukung dengan pemberian penghargaan bagi para siswa. Pemberian penghargaan ini bisa diberikan kepada siswa-siswa yang memperlihatkan kemauan dan kemajuan dalam proses pembelajaran. Namun harus diingat pula, semoga dalam menjalankan metode ini tidak menjadikan kompetisi langsung antar siswa. Akan lebih baik jikalau partisipasi aktif dan penghargaan ini diberikan dalam bentuk kelompok. Bisa dalam kelompok mencar ilmu maupun dalam kelompok lainnya. Dengan begitu peningkatan motivasi mencar ilmu siswa tidak hanya dirasakan pada satu orang saja, namun bisa merata.
Dalam proses pembelajaran, untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dibutuhkan kolaborasi dari kedua belah pihak. Baik pengajar maupun siswa harus sama-sama mempunyai motivasi untuk membuat proses pembelajaran yang baik. Dalam banyak kasus, siswa terkadang kurang mempunyai motivasi yang berpengaruh untuk belajar. Banyak faktor yang menimbulkan kurangnya motivasi mencar ilmu ini. Namun, problem ini bisa diatasi dengan memakai metode-metode untuk meningkatkan motivasi mencar ilmu siswa. Dengan metode-metode ini, baik guru dan orang bau tanah bisa berperan aktif untuk semakin menumbuhkan semangat mencar ilmu pada belum dewasa atau siswa ini.
Post a Comment
Post a Comment