Mengapa Apersepsi Sangat Penting Untuk Dilakukan Oleh Para Guru?
Bagi Anda yang berkecimpung di dunia pendidikan tentunya sudah tidak absurd lagi dengan istilah Apersepsi yakni taktik yang dilakukan oleh para guru untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi materi yang akan dipelajari. Pada dasarnya, istilah ini berkaitan dengan bentuk pemahaman siswa. Agar siswa bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan bisa memahami setiap gosip yang diberikan, guru akan memperlihatkan materi pelajaran dengan menghubungkannya pada hal-hal yang sudah dikuasai atau diketahui siswa. Misalnya saja mengaitkannya dengan kisah atau pengalaman siswa. Tentu saja acara menghubungkan tersebut harus diadaptasi dengan kebutuhan siswa dalam mempemudah proses pemahamannya.
Pentingnya Apersepsi untuk Para Siswa
Seorang guru harus bisa peka terhadap atmosfer yang diberikan para siswanya di kelas. Apalagi masing-masing siswa pastinya akan memperlihatkan banyak sekali macam emosi ketika sedang mengikuti pelajaran. Ada yang berguru dengan rasa sedih, gembira, marah, bosan dan lain sebagainya. Ada siswa yang sedang murka atau sedih lantaran sebelum berangkat sudah dimarahi oleh orang tuanya, ada siswa yang tengah merasa bangga lantaran sedang berulang tahun dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya akan memperlihatkan dampak yang besar terhadap acara berguru para siswa. Oleh lantaran itu, kenapa guru harus bisa mengkondisikan atmosfer kelas semoga para siswa bisa siap untuk memulai pelajaran. Tanpa adanya pengkondisian tersebut, maka besar kemungkinannya bila para siswa akan sulit mendapatkan gosip atau pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya. Solusi terbaik yang bisa dilakukan oleh guru yaitu melaksanakan Apersepsi sebelum memulai pelajaran.
Para andal menyampaikan bahwa dalam proses belajar, menit-menit awal sangatlah besar lengan berkuasa terhadap waktu pembelajaran selanjutnya. Jadi, pada menit-menit awal pembelajaran tersebutlah para guru harus melaksanakan Apersepsi. Dalam acara pembelajaran, metode ini memang mempunyai kedudukan yang sangat penting. Sebab acara tersebut akan membuat siswa merasa senang dan rileks dalam mengikuti pelajaran. Ekspresi tersebut sanggup membuat anak berada dalam kondisi Zona Alfa. Dimana zona ini dikategorikan sebagai tahap terbaik untuk proses kreatif otak siswa. Dengan kata lain, anak dalam kondisi yang paling siap untuk berguru ketika berada di zona Alfa.
Ada banyak acara yang bisa dilakukan oleh para guru ketika Apersepsi. Mulai dari memperlihatkan teka-teki, mengajak siswa untuk bertepuk tangan, dan lain sebagainya. Kegiatan yang bisa dilakukan sangat bervariasi, tinggal kreativitas para guru untuk bisa membuat siswanya tersenyum dan senang sehingga berada dalam kondisi zona Alfa. Ketika siswa terlihat sudah bisa mendapatkan gosip dengan baik, maka langkah selanjutnya yaitu mengingatkan dan membangun pengetahuan siswa ihwal pelajaran yang akan diberikan selanjutnya. Kegiatan ini sangatlah penting semoga siswa bisa berguru dengan kondisi terbaik dan tidak merasa dipaksa atau berada di bawah tekanan. Ketika siswa merasa senang dan tertarik dengan materi materi yang akan diajarkan, maka mereka akan menyerap dan memahami gosip yang didapat dengan maksimal. Hasil berguru yang terlihat tentu akan sangat berbeda ketika siswa berguru dengan perasaan bangga dan yang merasa tertekan bukan? Hal tersebutlah yang mendasari kenapa acara pendahuluan sangatlah penting untuk dilakukan oleh seorang guru.
Jika dilihat dari sejarahnya, istilah Apersepsi dikemukakan oleh seorang guru ahli, filsuf dan juga psikolog asal Jerman berjulukan johan friedrich herbart pada tahun 1776-1841. Johan mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran, interaksi antara guru dengan siswanya sangatlah kompleks dan dinamis sehingga tidak bisa dijelaskan secara sederhana. Apalagi masing-masing orang yang berada di dalam ruang kelas berguru mempunyai karakteristik dan emosi yang berbeda-beda. Sehingga tidak bisa para guru menyamaratakannya begitu saja. Guru juga dituntut untuk bisa peka terhadap karakteristik siswa dalam menyerap informasi. Atas dasar itulah kenapa acara penyegaran di awal masuk acara pembelajaran sangatlah dibutuhkan.
Sayangnya, masih banyak guru yang berpikir bahwa penguasaan atmosfer di dalam kelas sebelum memulai pelajaran tidak mempunyai imbas yang besar terhadap proses pembelajaran. Kaprikornus tidak mengherankan bila masih ada banyak guru yang eksklusif memperlihatkan materi pelajaran ketika masuk kelas. Akibatnya, sulit bagi anak untuk mengikuti dan memahami materi yang diajarkan. Di bawah ini yaitu beberapa teknik Apersepsi yang bisa para guru coba terapkan di dalam kelas.
1. Fun Story
Teknik yang bisa dilakukan pertama yaitu memperlihatkan kisah lucu atau fun story. Cerita yang diberikan tidak perlu panjang lebar. Para guru bisa memberikan kisah sekitar 5 menit sebelum mulai memperlihatkan pelajaran. Cerita lucu ini bisa berupa pengalaman guru ketika sedang menuju sekolah atau kisah konkret lainnya. Guru juga bisa membagikan kisah dari internet, buku humor, kisah orang lain dan lain sebagainya. Fun Story akan membuat anak merasa senang dan juga rileks sehingga mereka akan masuk dalam Zona Alfa. Kondisi cemerlang ini akan membuat otak siswa semakin kreatif dan siap untuk mulai belajar. Saat insan dalam kondisi gembira, maka sel saraf dalam otaknya akan dalam kondisi seimbang.
2. Checking knowledge
Kegiatan Apersepsi selanjutnya yaitu Checking knowledge yaitu mengecek level atau tingkat pemahaman siswa terkait dengan mata pelajaran yang akan diajarkan. Anda bisa memperlihatkan beberapa pertanyaan sederhana dan dasar ihwal kepingan yang akan dipelajari kepada siswa dan lihatlah respon yang diberikan. Jika siswa cepat menjawab pertanyaan, maka bisa diartikan bahwa mereka sudah paham dengan pelajaran tersebut. Jika lambat menjawab soal maka artinya siswa belum begitu memahami pelajaran yang akan diajarkan.
3. Bermain teka-teki
Kegiatan Apersepsi ibarat bermain teka-teki sangat cocok untuk merangsang rasa ingin tahu siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Cobalah untuk memperlihatkan teka-teki lucu yang sanggup membuat anak tertawa dan senang. Kalau memungkinkan, Anda bisa memperlihatkan apresiasi kepada siswa yang berhasil menjawab teka-teki tersebut. Ketertarikan siswa dalam berguru pastinya akan meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami pelajaran yang akan diberikan oleh guru nantinya.
4. Introducing Idea
Teknik yang bisa dilakukan selanjutnya yaitu Introducing idea yakni membangun inspirasi atau memperlihatkan permasalahan awal sebelum pembelajaran dimulai. Misalnya guru akan mengajarkan ihwal pelajaran fisika ihwal gravitasi, cobalah untuk membawa apel, bola atau benda lain yang memperlihatkan adanya gravitasi pada bumi. Minta siswa untuk mengamati apa yang sesungguhnya terjadi dan apa penyebabnya. Dengan begitu, anak akan ingin tau dan mulai fokus memperhatikan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Selain beberapa cara di atas, masih ada banyak acara pendahuluan lain yang bisa para guru terapkan kepada para siswanya. Pada dasarnya, ada banyak sekali manfaat yang akan dirasakan oleh para penerima didik bila guru melaksanakan acara pendahuluan sebelum mengajar. Beberapa diantaranya yaitu memperlihatkan semangat kepada siswa, membuat suasana berguru yang nyaman dan kondusif, meningkatkan pemahaman siswa dan lain sebagainya. Jadi, bisa dilihat bukan? Betapa pentingnya guru melaksanakan Apersepsi sebelum masuk ke pelajaran di kelas.
Post a Comment
Post a Comment