Mengetahui Proses Mencar Ilmu Anak Sd Di Jepang
Nampaknya, anak SD di Jepang tidak akan jauh berbeda dari anak SD di Indonesia. Belia, polos, dan mempunyai rasa ingin tahu akan banyak hal yaitu hal umum yang sanggup kita lihat dari belum dewasa yang sedang mengenyam dingklik sekolah dasar. Pola berpikir anak SD pun tidak akan jauh berbeda satu dengan yang lain. Kenakalan alasannya rasa ingin tahu yang besar pun bukan hal yang mengejutkan, bukan? Jika kita lihat anak SD di Indonesia, semenjak duduk di dingklik sekolah dasar, pemerintah telah menyiapkan kurikulum yang mengharuskan mereka untuk berguru banyak hal secara teoritis. Beberapa anak bisa menangkap dengan gampang apa yang harus ia pelajari dan beberapa anak lainnya menghadapi kesulitan untuk hal yang demikian. Memang tidak gampang mendidik belum dewasa yang sedang dalam masa tumbuh kembang tersebut.
Telah disebutkan sebelumnya kalau tampaknya tidak ada perbedaan jauh di antara anak SD di Indonesia dan di Jepang. Namun, selidik punya selidik, terdapat beberapa hal yang berbeda terkait sistem pendidikan untuk anak sekolah dasar di kedua negara ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem pendidikan sekolah dasar di Jepang, mari kita simak ulasan berikut.
Mengenal Lebih Dekat Anak SD di Jepang
Jepang merupakan salah satu negara di Asia yang telah menjadi negara maju. Perkembangan teknologi yang tinggi serta kemampuannya untuk turut serta dalam membuat aneka macam teknologi pun telah diakui. Kemajuan negara ini tentu tidak lepas dari pendidikan yang diterapkan, terlebih lagi pada jenjang sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan kawasan di mana belum dewasa yang masih sangat muda mulai mengenal wacana lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, bimbingan yang sempurna dan terarah dibutuhkan untuk membentuk pribadinya. Meski termasuk ke dalam negara maju, anak SD di Jepang dididik dengan cara yang sederhana dan tradisional.
Anak-anak yang akan bersekolah di Jepang tidak bisa menentukan sendiri sekolah mana yang akan dituju. Orang bau tanah pun tidak mempunyai andil untuk melakukannya. Dalam hal ini, pemerintah sepenuhnya memilihkan sekolah mana yang akan dituju oleh para calon siswa. Anak SD di Jepang akan bersekolah di kawasan yang tidak jauh dari kawasan tinggalnya di sebuah distrik. Karena sistem pemilihan sekolahnya ditetapkan dari pemerintah, para wali murid dan calon murid pun tidak akan bisa menentukan sekolah di luar distriknya.
Diberlakukannya peraturan tersebut tentu didorong oleh suatu alasan yang tidak akan menjadikan masalah. Dalam hal ini, alasan untuk pemilihan sekolah tersebut yaitu alasannya intinya semua sekolah yang ada mempunyai kualitas yang tidak dibedakan satu dengan yang lain. Fasilitas yang disediakan juga hampir sama, hanya ukuran ruangnya saja yang berbeda.
Karena sekolah yang dipilihkan kemungkinan. bersahabat dari rumah belum dewasa tersebut, hal ini pun membuat belum dewasa SD ini diharuskan untuk berjalan kaki ke sekolah. Larangan membawa ponsel pun juga diberlakukan sama menyerupai di Indonesia. Anak-anak yang berjalan kaki ini akan berjalan bersama kelompok mereka masing-masing menyerupai yang telah ditetapkan. Dalam tiap kelompok, terdapat seorang ketua yang bertugas untuk melapor ke sekolah kalau ada anggotanya yang tidak masuk. Sebagai tambahan, topi berwarna kuning cerah tidak akan lupa digunakan oleh mereka. Manis sekali, bukan?
Jika pelajar, menyerupai siswa SD, di Indonesia diwajibkan memakai seragam setiap harinya, bagaimana dengan anak SD di Jepang? Setiap harinya, mereka tidak diwajibkan mengenakan seragam tertentu untuk bersekolah. Namun, mereka wajib memakai pakaian olahraga ketika pelajaran ini berlangsung. Meski tidak seragam dalam hal pakaian, mereka memakai tas yang seragam. Tas tersebut cukup mahal alasannya bernilai 3.5 juta. Namun, tas ini mempunyai garansi sampai 6 tahun pemakaian.
Hal lain yang ada di Jepang yakni durasi mereka bersekolah. Sejak kecil, anak SD di Jepang sudah bersekolah dalam durasi yang cukup lama, yakni dari pukul 8 pagi sampai 4 sore yang diselingi makan siang dan istirahat bersama. Meski cukup lama, tidak banyak mata pelajaran yang harus dipelajari. Olahraga, matematika, seni, bahasa Jepang, sampai life skills merupakan mata pelajaran yang ada untuk anak SD. Sebagai contoh, pelajaran olahraga merupakan salah satu hal yang sangat ditekankan di sekolah dasar. Hampir setiap hari mata pelajaran ini diadakan. Hal ini tentunya sebagai salah satu cara mencari atlet semenjak dini.
Jika hanya itu-itu saja yang diajarkan pada ketika dingklik sekolah, kemudian bagaimana mereka berguru wacana pelajaran yang lain? Hal ini tentu gampang saja. Anak-anak diajak untuk terjun secara eksklusif di lapangan, misal saja ke kebun, ke pemancingan, dan lain sebagainya. Dari sanalah mereka berguru terkait ilmu pengetahuan. Hal yang tak kalah menarik yakni adanya anjuran untuk membuat sebuah project terkait seni atau bidang lainnya bagi anak SD di Jepang. Keren sekali dan patut untuk dicontoh ya.
Post a Comment
Post a Comment