A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang atau titik tolak terhadap suatu proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga diartikan sebagai langkah awal pembentukan wangsit dalam menanggapi suatu masalah, khususnya dalam proses pembelajaran.
B. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dikategorikan ke dalam dua kelompok, ialah pendekatan kontekstual serta pendekatan konvensional (tradisional).
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menempatkan peserta didik dalam konteks yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang dipelajari. Selain itu, pendekatan pembelajaran kontekstual juga memperhatikan faktor kebutuhan siswa secara individu dan tugas guru.
Hull's dan Sounders menjelaskan bahwa di dalam pembelajaran kontekstual, siswa dirangsang untuk menemukan kekerabatan dari makna antara wangsit aneh dengan penerapan mudah dalam kehidupan kasatmata sehari-hari.
Dalam hal ini siswa menghubungkan konsep melalui sebuah penemuan, penguatan, dan keterhubungan. Pembelajaran kontekstual menuntut guru untuk mendesain lingkungan berguru yang menjadi adonan beberapa bentuk pengalaman menjadi suatu pembelajaran dengan bertujuan untuk mencapai hasil.
Pendekatan pembelajaran kontekstual disebut juga dengan istilah Contextual Learning (CTL). CTL menjadi sebuah sistem yang merangsang otak setiap individu untuk menyusun pola-pola yang akan mewujudkan makna dan menghubungkan muatan akademis dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ini akan mendorong siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mengetahui materi akademis saja, namun menghubungkan materi akademis di sekolah dengan dengan kehidupan kasatmata di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
2. Pendekatan Konvensional (Tradisional)
Pendekatan konvensional merupakan pendekatan pembelajaran dengan cara memberikan materi kepada siswa di mana siswa yang dipandang sebagai objek akseptor materi dari guru. Pendekatan konvensional dikenal juga dengan sebutan metode ceramah, alasannya guru memperlihatkan materi pengajaran dalam bentuk klarifikasi atau penuturan secara lisan.
Pembelajaran dengan pendekatan ini berlangsung secara satu arah, ialah guru memperlihatkan wangsit (gagasan), materi ataupun informasi, sementara siswa menerimanya.
Dalam pembelajaran ini, komunikasi hanya berpusat kepada guru, sementara siswa hanya mendapatkan penjelasan, mencatat, dan hanya mempunyai kesempatan untuk sesekali bertanya. Hal ini tentu menciptakan siswa sebagai subjek akseptor informasi secara pasif.
C. Kelemahan dan Keunggulan Pendekatan Pembelajaran
Kedua pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Berikut ini kami sajikan kelemahan dan keunggulan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional.
1. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
a. Keunggulan pendekatan pembelajaran kontekstual
- Pembelajaran lebih bermakna alasannya siswa melaksanakan sendiri aktivitas yang bekerjasama dengan materi pelajaran.
- Pembelajaran lebih produktif alasannya bisa menumbuhkan penguatan konsep pada siswa.
- Menutut siswa menemukan sendiri makna materi pembelajaran bukan menghafal.
- Menumbuhkan keberanian siswa mengemukakan pendapat.
- Menumbuhkan rasa ingin tahu perihal materi.
- Menumbuhkan kemampuan bekerjasama dengan teman.
- Siswa menciptakan kesimpulan sendiri aktivitas pembelajaran.
- Bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran, tidak sanggup memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang sama dengan siswa lainnya.
- Siswa harus menyesuaikan dengan kelompoknya.
- Beberapa siswa yang tidak bahagia apabila disuruh bekerjasama.
a. Keunggulan pendekatan pembelajaran konvesional
- Pengajaran terencana, silabus sanggup diselesaikan dengan waktu yang tepat.
- Mudah dilaksanakan di kelas besar ataupun kelas kecil.
- Tidak banyak memerlukan alat bantu.
- Dapat dipakai sebagai penambah materi baca.
- Menghalangi respon mengajar.
- Memerlukan pengajar yang sanggup menjadi pembicara yang baik.
- Pembicara harus menguasai pokok materi.
- Membatasi daya ingat siswa.
Post a Comment
Post a Comment