Buktinya Doa Walidaini (Ibu/Bapak) Sangat Makbul Mustajabah

 Doa merupakan sebuah kata yang tak terhitung maknanya Buktinya Doa Walidaini (Ibu/Bapak) Sangat Makbul Mustajabah

Doa merupakan sebuah kata yang tak terhitung maknanya. Untaian doa merupakan rangkaian dari kumpulan impian setiap insan yang punya angan-angan dan keinginan. Buah dari sepohon doa yang senantiasa disiram dan dipupuk dengan keyakinan akan sangat besar artinya bagi setiap hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Apalagi bila doa-doa tersebut telah positif dikabulkan oleh Allah dalam kehidupan kita.

Inti dari goresan pena ini saya tidak memperlihatkan bukti positif dari hasil sebuah do'a namun yang saya tekankan disini yakni fakta bahwa do'a walidaini merupakan do'a yang sangat dimakbulkan oleh Allah sesuai dalam keterangan Al-qur'an maupun Hadis. Hal ini dikarenakan ridha Allah SWT ialah terletak pada ridha orangtua. Dan doa orang bau tanah (ibu/bapak) itu sungguh tanpa batas di hadapan Allah SWT. Praktis menembus langit. Sehingga doa seorang ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya boleh jadi sangat gampang untuk Allah SWT kabulkan.

Dalam Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini hasan)

Al-Quran dan Hadis telah mengajarkan banyak hal wacana keutamaan seorang Ibu. Keutamaan ini yang harus dipahami dan kita ambil hikmahnya. Berikut yakni penjelasannya beserta dalil-dalil yang ada  mengenai alasannya yakni keutamaan doa seorang ibu.

Al-Qur'an:
“Kami perintahkan kepada insan supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya hingga menyapihnya yakni tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah cukup umur dan umurnya hingga empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah saya untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya saya sanggup berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya saya bertaubat kepada Engkau dan tolong-menolong saya termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS :  Al-Ahqaaf : 15)

“Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS : Luqman : 14)

Hadis:
“Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang tiba kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah saya harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” ( HR. Bukhari dan Muslim – Riyadhush Shalihin 9/319 )

Hadits Mu'awiyyah bin Jahimah, bahwasannya ia tiba kepada Rasulullah seraya berkata:
"Wahai Rasulullah, saya hendak berperang, sekarang saya tiba untu meminta pendapat engkau. Rasulullah menjawab, 'Apakah engkau memiliki ibu?'. Jawabnya: iya. Lalu Rasulullah bersabda: Berbuat oke kepadanya. Sesungguhnya Surga itu berada di bawah kedua kakinya." Diriwayatkan oleh Nasa'i dan ath Thabarani dan sanadnya hasan. Bahkan Al Hakim menshahihkannya dan disetujui oleh adz Dzahabi dan Al Mundziri. [Syaikh al-Bani]

“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang bau tanah dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih berdasarkan Ibnu Hibban dan Hakim.”

“Dari Abdullah Ibnu Amar Ibnu al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Termasuk dosa besar ialah seseorang memaki orang tuanya.” Ada seseorang bertanya: Adakah seseorang akan memaki orang tuanya. Beliau bersabda: “Ya, ia memaki ayah orang lain, kemudian orang lain itu memaki ayahnya dan ia memaki ibu orang lain, kemudian orang itu memaki ibunya.” Muttafaq Alaihi”

Rasionalnya bahwa walidaini khsususnya seorang ibu merupakan pilar yang tidak terbantahkan akan di kabulkannya sebuah do'a sebab:
  1. Ibu yang menjaga merawat anak semenjak dalam kandungan hingga dewasa.
  2. Ibu mendapat predikat khusus di hadapan Allah maupun di hadapan Nabi
  3. Orang bau tanah menjadi alasannya yakni lahirnya anak
Oleh alasannya yakni itu, semoga mendapat doa terbaik seorang ibu hendaknya kita memanjatkan terus doa untuknya, berbuat yang menyenangkan hatinya serta tidak menyakiti hati ibu. Banyak sekali orang-orang yang sering kali melupakan ibu ketika dirinya sudah sukses dan berkembang. Padahal, dibalik kesuksesan diri kita ada seorang ibu yang benar-benar mendukung dan memperlihatkan banyak pengorbanan untuk kita.

Semoga bermanfaat.

Related Posts

Post a Comment