Minyak bumi merupakan adonan dari banyak sekali materi kimia yang berbeda, kebanyakan yaitu hidrokarbon, yang sanggup aben dengan baik. Hidrokarbon dipisahkan menjadi lebih sederhana, menjadi adonan yang lebih mempunyai kegunaan dengan memakai cara destilasi fraksional di kilang minyak untuk memperlihatkan materi kimia terpisah menyerupai bensin untuk mobil, minyak tanah untuk pesawat dan aspal untuk jalan.
Sejarah Penemuan Minyak Bumi
Minyak bumi telah dipakai selama zaman kuno, dan kini menjadi tugas penting di kehidupan social, menyerupai pada bidang ekonomi, politik dan teknologi. Kepentingan minyak bumi meningkat alasannya yaitu inovasi mesin pembakaran internal, peningkatan minat minyak bumi pada komersial penerbangan, dan kepentingan minyak bumi di industri organik, terutama plastik sintesis, pupuk, pelarut, perekat dan pestisida.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, berdasarkan Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal dulu dipakai pada konstruksi gedung dan menara Babylon; terdapat lubang minyak akrab Ardericca (dekat Babylon). Jumlah yang luar biasa ditemuka di tepi sungai Issus, yang merupakan anak sungai dari Sungai Efrat. Prasasti kuno bangsa Persia mengindikasikan penggunaan obat dan pencahyaan dari minyak bumi di strata atas masyarakat mereka.
Pada tahun 347 sehabis masehi, minyak diproduksi dari penggalian sumur dengan bamboo di China. Penjelajah muda Inggris ke Myanmar untuk mendokumentasikan industri di bidang pengambilan minyak yang berbasis di Yenangyaung pada tahun 1795. Di Wietze, Jerman, aspal alami telah dieksplorasi semenjak era ke 18.
Unsur Kimia pada Minyak Bumi
Dalam arti ketat, minyak bumi hanya termasuk dalam minyak mentah. Tapi dalam penggunaan umum nya, minyak bumi termasuk dalam hidrokarbon cair, gas dan padat. Di bawah permukaan tekanan dan kondisi suhu, hidrokarbon ringan menyerupai metana, etana, propana dan butana berlaku sebagai gas, sedangkan pentana dan hidrokarbon yang lebih berat lainnya berbentuk cairan atau padat.
Proporsi dari hidrokarbon ringan dalam adonan minyak bumi sangat bervariasi antar lading minyak, mulai dari sebanyak 97% untuk berat di minyak yang ringan dan 50% di minyak yang lebih berat.
Kandungan hidrokarbon di kebanyakan minyak mentah yaitu alkana, sikloalkana dan banyak sekali hidrokarbon aromatic, sedangkan senyawa organic lainnya mengandung nitrogen oksigen dan welirang dan jumlah yang sangat kecil untuk logam seperti, besi, nikel, tembaga dan vanadium. Berikut yaitu daftar komposisi berdasarkan berat tiap senyawa:
Komposisi berdasarkan berat
Element_Kisaran
- Karbon: 83 - 85%
- Hidrogen: 10 - 14%
- Nitrogen: 0.1 - 2%
- Oksigen: 0.05 - 1.5%
- Sulfur: 0.05 - 6.0%
- Logam: < 0.1%
Hidrokarbon_Rata-rata_Kisaran
- Alkana (paraffins): 30%; 15 - 60%
- Sikloalkana: 49%: 30 - 60%
- Aromatik: 15%; 3 - 30%
- Aspal: 6%; Sisa
Minyak bumi kebanyakan digunakan, berdasarkan volume, untuk memproduksi materi bakar minyak dan bensin, keduanya merupakan sumber energy primer. 84% dari volume hidrokarbon hadir di minyak bumi di konversi menjadi materi bakar seperti, bensin, diesel, jet, dan bahan bakar lainnya.
Post a Comment
Post a Comment